Courtesy of YahooFinance
Pasar Saham Asia Menguat Usai Apple dan Kekuatan Ekonomi AS, Tapi Tariff Trump Picu Ketegangan
31 Jan 2025, 05.37 WIB
312 dibaca
Share
Pasar saham Asia diperkirakan akan naik setelah Wall Street mengalami kenaikan, terutama karena saham Apple yang meningkat setelah laporan keuangan kuartalannya. Meskipun banyak pasar di Asia, termasuk Tiongkok dan Hong Kong, tutup untuk liburan Tahun Baru Imlek, saham perusahaan-perusahaan besar di AS, seperti S&P 500 dan Nasdaq, menunjukkan pertumbuhan. Namun, ada kekhawatiran terkait kebijakan tarif yang diusulkan oleh Presiden Donald Trump terhadap Meksiko dan Kanada, yang dapat mempengaruhi nilai mata uang kedua negara tersebut.
Ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan yang solid di akhir tahun 2024, didorong oleh peningkatan pengeluaran konsumen, terutama dalam penjualan kendaraan. Meskipun ada tantangan dari pemogokan di Boeing dan investasi inventaris yang lebih rendah, pengeluaran rumah tangga tetap kuat. Data yang akan dirilis pada hari Jumat diharapkan menunjukkan inflasi yang masih tinggi, yang dapat mempengaruhi keputusan Federal Reserve mengenai suku bunga. Secara keseluruhan, ekonomi AS tampak stabil, yang dapat mendukung pasar saham di masa depan.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan tarif perdagangan yang agresif dari AS berpotensi memicu ketidakpastian yang lebih besar di pasar internasional dan menimbulkan tekanan pada mata uang negara-negara terkait. Namun, hasil kuat dari perusahaan teknologi seperti Apple menunjukkan bahwa sektor ini masih menjadi pilar utama penggerak pasar meskipun ada fluktuasi yang tajam.
--------------------
Analisis Ahli:
Callie Cox: Pasar bullish masih bernafas dan peluang besar ada di sektor-sektor yang selama ini terlupakan, asalkan ekonomi dan suku bunga stabil.
Josh Jamner: Ekonomi AS berada dalam posisi yang kuat menuju 2025 yang seharusnya mendukung aset berisiko dengan hubungan erat antara pertumbuhan ekonomi dan laba korporasi.
Carol Schleif: Inflasi masih di atas target Fed dan ketidakpastian dari sektor teknologi besar, AI, dan kebijakan Fed memicu kecemasan di pasar.
Marvin Loh dan Hope Allard: The Fed akan mengambil sikap sabar dengan jalan inflasi yang terjal, menghindari reaksi berlebihan pada data inflasi yang bisa jadi sementara.
--------------------
What's Next: Jika ketegangan perdagangan akibat tarif impor terus berlanjut, volatilitas pasar global akan meningkat yang dapat memperlambat pemulihan ekonomi dan menghambat sentimen investasi menuju tahun 2025.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/asian-stocks-rise-wall-street-223700314.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/asian-stocks-rise-wall-street-223700314.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang mempengaruhi kenaikan saham di Asia?A
Kenaikan saham di Asia dipengaruhi oleh hasil positif dari saham Apple Inc dan pergerakan pasar di Wall Street.Q
Siapa yang mengumumkan tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada?A
Donald Trump yang mengumumkan tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada.Q
Apa yang diharapkan dari indeks PCE yang akan dirilis?A
Indeks PCE diharapkan menunjukkan sedikit percepatan dalam kenaikan harga, meningkat 2.6% dari tahun sebelumnya.Q
Bagaimana kondisi ekonomi AS menjelang tahun 2025?A
Kondisi ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan yang solid, dengan pengeluaran konsumen meningkat dan pasar kerja yang kuat.Q
Apa dampak dari keputusan Bank of Japan terhadap nilai tukar yen?A
Keputusan Bank of Japan untuk terus menaikkan suku bunga dapat memperkuat nilai tukar yen terhadap dolar.