Courtesy of TechCrunch

Serangan Ransomware Memaksa Tata Technologies Hentikan Beberapa Layanan TI

31 Jan 2025, 22.16 WIB

176 dibaca

Tata Technologies, sebuah perusahaan layanan teknologi dan rekayasa produk yang dimiliki oleh Tata Group dari India, baru-baru ini mengalami serangan ransomware yang mengakibatkan beberapa layanan mereka dihentikan sementara. Meskipun demikian, layanan pengiriman kepada klien tetap berjalan dengan baik. Perusahaan yang berkantor pusat di Pune ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab serangan dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Didirikan pada tahun 1989, Tata Technologies menyediakan layanan rekayasa produk dan penelitian untuk produsen otomotif dan aerospace di 27 negara. Mereka memiliki lebih dari 12.500 karyawan dan 20 pusat pengiriman. Sebelum melakukan penawaran umum perdana di India pada November 2023, perusahaan ini juga mengakuisisi beberapa entitas rekayasa global untuk memperluas jangkauannya. Namun, Tata Technologies belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai kelompok ransomware yang terlibat atau apakah mereka membayar tebusan.

Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/01/31/tata-technologies-says-ransomware-attack-hit-it-assets-investigation-ongoing/

Analisis Kami

"Serangan ransomware ini menunjukkan betapa rentannya perusahaan teknologi besar terhadap ancaman siber walau memiliki sumber daya yang besar. Tata Technologies perlu memperkuat manajemen risiko siber dan transparansi dalam menghadapi insiden agar kepercayaan klien tetap terjaga."

Analisis Ahli

Bruce Schneier

"Serangan ini menegaskan bahwa ransomware masih menjadi salah satu ancaman terbesar dalam dunia siber, terutama bagi perusahaan yang memiliki jaringan global dan data sensitif."

Mikko Hypponen

"Investigasi mendalam dan kerja sama dengan ahli adalah langkah penting, namun pencegahan harus menjadi fokus utama untuk mencegah kerusakan lebih lanjut."

Prediksi Kami

Serangan ini dapat membuat Tata Technologies meningkatkan sistem keamanan TI mereka secara signifikan dan mendorong perusahaan-perusahaan lain di sektor teknologi untuk meningkatkan protokol keamanan guna mencegah serangan serupa di masa depan.