Courtesy of YahooFinance

AstraZeneca Batalkan Investasi Pabrik Vaksin Senilai £450 Juta di Inggris

31 Jan 2025, 22.55 WIB

48 dibaca

AstraZeneca, perusahaan obat terbesar di Inggris, telah membatalkan investasi sebesar £450 juta untuk pabrik vaksin di dekat Speke, Liverpool. Keputusan ini diambil setelah AstraZeneca tidak mendapatkan dukungan keuangan yang diperlukan dari pemerintah Inggris. Meskipun pemerintah sebelumnya menawarkan sekitar £90 juta, partai oposisi, Labour, ingin mengurangi jumlah tersebut menjadi £40 juta. Pembatalan investasi ini menjadi kritik bagi pemerintah, terutama bagi Menteri Keuangan yang baru saja berbicara tentang pentingnya pertumbuhan ekonomi.

Meskipun proyek pabrik vaksin dibatalkan, AstraZeneca akan tetap memproduksi dan menyuplai vaksin flu dari lokasi yang sama. Keputusan ini menunjukkan tantangan yang dihadapi Inggris dalam menarik investasi, terutama setelah beberapa perubahan kebijakan yang dianggap membuat negara ini kurang menarik bagi investor. Para pemimpin politik dari berbagai pihak mengungkapkan kekhawatiran bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dapat menghambat pertumbuhan ekonomi yang diharapkan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/astrazeneca-abandons-450m-vaccine-factory-155505758.html

Analisis Kami

"Keputusan AstraZeneca ini menggambarkan bagaimana ketidaksesuaian antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan industri berisiko gagal mempertahankan posisi Inggris sebagai pusat life sciences global. Jika pemerintah tidak segera memperbaiki pendekatannya dalam menarik investasi strategis, negara ini bisa kehilangan kepercayaan dan peluang besar di sektor penting tersebut."

Analisis Ahli

Pascal Soriot

"Penarikan investasi menunjukkan dampak langsung ketidakpastian kebijakan terhadap kesiapan pandemi dan pengembangan teknologi vaksin di Inggris."

Andrew Griffith

"Langkah ini adalah bukti kegagalan pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif di sektor life sciences."

Prediksi Kami

Ketidakpastian investasi di sektor ilmu hayat Inggris kemungkinan akan terus meningkat, mendorong perusahaan lain mempertimbangkan ulang investasi mereka di negara tersebut, dan berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi serta inovasi dalam bidang vaksin dan kesehatan.