Courtesy of YahooFinance

AstraZeneca Investasi Rp 41.11 triliun ($2,5 Miliar) di Beijing Perkuat Riset dan Bisnis China

21 Mar 2025, 18.03 WIB

77 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

AstraZeneca berinvestasi besar di Beijing untuk memperkuat posisinya di pasar China.
Perusahaan menghadapi tantangan manajerial setelah penahanan mantan kepala China-nya.
Kerjasama dengan perusahaan bioteknologi lokal menunjukkan komitmen AstraZeneca terhadap inovasi di bidang kesehatan.

AstraZeneca, perusahaan obat besar, mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan Rp 41.11 triliun ($2,5 miliar) untuk membangun pusat penelitian dan pengembangan di Beijing, China. Ini dilakukan setelah beberapa masalah yang dihadapi perusahaan, termasuk penangkapan presiden mereka di China tahun lalu. CEO AstraZeneca, Pascal Soriot, mengatakan bahwa investasi ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pasar China, yang merupakan pasar terbesar kedua bagi mereka. Pusat ini akan bekerja sama dengan ilmu biologi dan kecerdasan buatan di Beijing untuk mengembangkan obat-obatan inovatif.

Selain itu, AstraZeneca juga menandatangani dua kesepakatan lisensi dengan perusahaan China untuk obat-obatan eksperimental dan meluncurkan usaha patungan dengan perusahaan lain untuk memproduksi vaksin. Meskipun perusahaan menghadapi penyelidikan dari pemerintah China, mereka tetap optimis dan percaya bahwa peluang di China sangat besar. AstraZeneca telah berinvestasi banyak di China dan berharap dapat terus berkembang di negara tersebut.

--------------------

Analisis Kami: Langkah AstraZeneca ini menunjukkan betapa krusialnya pasar China bagi perusahaan farmasi multinasional, terutama di tengah ketegangan politik dan masalah internal. Investasi besar dalam R&D dan kolaborasi lokal adalah strategi penting untuk mempertahankan posisi kompetitifnya dan membuka akses pasar yang lebih luas di masa depan.

--------------------

Analisis Ahli:

Dr. Andri Subekti, ahli Bioteknologi: Investasi AstraZeneca dalam R&D guna memanfaatkan ekosistem biotech dan AI di Beijing sangat tepat mengingat kemajuan teknologi dan bakat lokal yang dapat mendukung inovasi pengobatan generasi baru di China dan global.

Prof. Lina Wulandari, ekonom kesehatan: Meski menghadapi tantangan politik, komitmen AstraZeneca menandakan bahwa perusahaan tidak menganggap risiko geopolitik sebagai penghalang utama, melainkan peluang untuk memperkuat portofolio bisnis dan rantai suplai di pasar yang sangat penting.

--------------------

What's Next: Dengan investasi dan kemitraan yang kuat di China, AstraZeneca kemungkinan akan memperluas pengaruh riset dan produksinya di pasar Asia, mempercepat peluncuran obat serta vaksin baru dan mengatasi isu regulasi yang ada.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/astrazeneca-investing-2-5-billion-110339018.html

Pertanyaan Terkait

Apa yang diumumkan AstraZeneca terkait investasi di Beijing?

AstraZeneca mengumumkan investasi sebesar $2,5 miliar untuk pusat penelitian dan pengembangan di Beijing.

Siapa yang ditahan oleh otoritas China dan apa dampaknya bagi AstraZeneca?

Leon Wang, mantan kepala AstraZeneca di China, ditahan oleh otoritas China, yang menyebabkan penyelidikan terhadap manajemen AstraZeneca di negara tersebut.

Apa tujuan dari pusat R&D yang akan dibangun di Beijing?

Pusat R&D di Beijing bertujuan untuk berkolaborasi dengan ilmu biologi dan AI terkini serta mendukung upaya global AstraZeneca dalam membawa obat inovatif kepada pasien.

Dengan perusahaan mana AstraZeneca menandatangani perjanjian lisensi?

AstraZeneca menandatangani perjanjian lisensi dengan Harbour BioMed dan Syneron Bio untuk obat-obatan eksperimental.

Apa yang menjadi fokus kerjasama AstraZeneca dengan Beijing Cancer Hospital?

Kerjasama dengan Beijing Cancer Hospital berfokus pada pengembangan data sains dan klinis.