Courtesy of Forbes
Bahaya AI: Bagaimana Hacker Negara Manfaatkan Gemini dan ChatGPT Untuk Serangan Siber
03 Feb 2025, 14.13 WIB
187 dibaca
Share
AI asisten seperti Google Gemini dan ChatGPT dari OpenAI memberikan banyak manfaat, tetapi juga disalahgunakan oleh penjahat siber, termasuk hacker yang didukung negara, untuk meningkatkan serangan mereka. Laporan terbaru dari Google menunjukkan bahwa kelompok ancaman yang terorganisir dari berbagai negara, seperti Iran, China, Korea Utara, dan Rusia, telah menggunakan Gemini untuk merencanakan serangan siber. Mereka menggunakan AI untuk mengumpulkan informasi tentang target, mencari celah keamanan, dan membuat skrip berbahaya. Penjahat siber juga menggunakan model AI lain yang kurang aman untuk mempermudah hacking dan penipuan, sehingga penting bagi kita untuk memahami risiko ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
Untuk melindungi diri dari ancaman yang semakin canggih ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama, tetap waspada terhadap penipuan dan scam yang dihasilkan AI, terutama saat menerima pesan atau panggilan yang tidak terduga. Kedua, batasi informasi pribadi yang dibagikan secara online dan periksa pengaturan privasi di media sosial. Ketiga, selalu perbarui perangkat lunak dan alat keamanan untuk menutup celah yang bisa dimanfaatkan penyerang. Keempat, gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun, serta aktifkan autentikasi dua faktor jika memungkinkan. Terakhir, tetap terinformasi tentang tren keamanan siber dan ancaman terkait AI agar dapat mengenali risiko yang mungkin muncul.
--------------------
Analisis Kami: Pemanfaatan AI oleh aktor jahat adalah konsekuensi yang tak terhindarkan dari kemajuan teknologi yang pesat, dan ini menunjukkan betapa pentingnya regulasi serta pengembangan teknologi AI yang etis dan aman. Jika tidak segera ditangani secara serius, ancaman ini dapat menyebabkan kerugian besar baik dari sisi nasional maupun individu yang justru tergantung pada teknologi ini.
--------------------
Analisis Ahli:
Bruce Schneier: Penggunaan AI oleh pelaku kejahatan menunjukkan bahwa keamanan siber harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan teknologi baru, karena AI bisa mempercepat dan mempertinggi risiko serangan siber secara dramatis.
Eva Galperin: Ancaman AI dalam keamanan siber bukan sekadar fiksi ilmiah, melainkan realitas yang sudah terjadi, sehingga edukasi dan kesiapan pengguna umum juga harus menjadi fokus utama selain pengembangan teknologi pertahanan.
--------------------
What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, serangan siber yang memanfaatkan AI akan semakin sulit dideteksi dan dicegah, sehingga menuntut inovasi besar dalam teknologi keamanan serta kesadaran pengguna yang lebih tinggi untuk melindungi data pribadi dan aset digital.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/alexvakulov/2025/02/03/hackers-hijack-ai-google-warns-of-gemini-misuse-by-cybercriminals/
[1] https://www.forbes.com/sites/alexvakulov/2025/02/03/hackers-hijack-ai-google-warns-of-gemini-misuse-by-cybercriminals/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diungkapkan laporan terbaru Google tentang penyalahgunaan alat AI?A
Laporan terbaru Google mengungkap bahwa kelompok ancaman yang didukung negara dari berbagai negara, termasuk Iran, China, Korea Utara, dan Rusia, telah bereksperimen dengan Gemini untuk meningkatkan operasi siber mereka.Q
Bagaimana penjahat siber menggunakan AI untuk meningkatkan serangan mereka?A
Penjahat siber menggunakan AI untuk mengumpulkan intelijen, menghasilkan email phishing yang canggih, dan merencanakan serangan dengan lebih efisien.Q
Apa saja langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dari ancaman AI?A
Langkah-langkah yang dapat diambil termasuk tetap waspada terhadap phishing, memantau jejak digital, memperbarui perangkat lunak, mengamankan akun online, dan tetap terinformasi tentang tren keamanan siber.Q
Mengapa model AI seperti DeepSeek menjadi menarik bagi penjahat siber?A
Model AI seperti DeepSeek menjadi menarik bagi penjahat siber karena memiliki pengamanan yang lemah, sehingga batasan keamanan dapat dengan mudah dilanggar.Q
Apa peran negara seperti Iran, China, Korea Utara, dan Rusia dalam serangan siber yang menggunakan AI?A
Negara-negara seperti Iran, China, Korea Utara, dan Rusia terlibat dalam serangan siber dan menggunakan alat AI untuk merencanakan dan melaksanakan serangan yang lebih efektif.