Courtesy of Forbes
Apakah Pertanian Regeneratif Solusi Terbaik Menghadapi Perubahan Iklim?
03 Feb 2025, 20.15 WIB
74 dibaca
Share
Pertanian memiliki dampak besar terhadap perubahan iklim, menyumbang sekitar 30% emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. Di antara berbagai metode pertanian, pertanian regeneratif berusaha untuk memperbaiki kesehatan tanah dengan praktik yang lebih alami, seperti tidak membajak tanah dan menanam tanaman penutup. Meskipun pertanian regeneratif menawarkan banyak manfaat, seperti mengurangi erosi tanah dan meningkatkan ketahanan terhadap cuaca ekstrem, masih ada pertanyaan tentang seberapa efektif metode ini dalam mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.
Sementara itu, peternakan pabrik, yang mengumpulkan ribuan sapi dalam satu tempat, dapat menghasilkan daging lebih banyak dengan menggunakan lahan yang lebih sedikit. Namun, metode ini juga memiliki dampak negatif, seperti pencemaran dan perlakuan buruk terhadap hewan. Meskipun pertanian regeneratif tidak dapat sepenuhnya menyelesaikan masalah emisi, ia tetap penting untuk menjaga kesehatan tanah dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Oleh karena itu, kita perlu mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan sambil mencari cara untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia tanpa merusak lingkungan.
--------------------
Analisis Kami: Sebagai ahli di bidang pertanian berkelanjutan, saya percaya regenerasi tanah memang kritikal untuk masa depan pangan yang sehat dan tahan iklim, tapi tidak bisa diandalkan sebagai solusi tunggal pengurangan emisi global. Pendekatan pragmatis dengan integrasi produksi intensif dan regeneratif lebih realistis untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia dengan dampak lingkungan minimal.
--------------------
Analisis Ahli:
Dominic Woolf: Regeneratif bisa mengurangi emisi jika diterapkan di tempat dan cara yang tepat, tapi secara global dampaknya kecil dan tidak cukup mendukung target iklim yang dibutuhkan.
George Monbiot: Menganggap daging organik dan sapi penggembalaan sebagai produk pertanian yang paling merusak lingkungan karena jejak karbon dan penggunaan lahan yang tinggi.
--------------------
What's Next: Meskipun pertanian regeneratif akan terus berkembang dan diadopsi karena manfaat ekologi dan sosialnya, pengaruhnya dalam mengurangi emisi global akan tetap kecil tanpa kombinasi solusi lain seperti efisiensi produksi dan pengurangan konsumsi daging.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/mariannekrasny/2025/02/03/regenerative-agriculture-soils-cows-and-climate/
[1] https://www.forbes.com/sites/mariannekrasny/2025/02/03/regenerative-agriculture-soils-cows-and-climate/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu pertanian regeneratif?A
Pertanian regeneratif adalah sistem pertanian yang bertujuan untuk memulihkan kesehatan tanah melalui praktik berbasis proses alami.Q
Bagaimana pertanian regeneratif dapat mengurangi emisi gas rumah kaca?A
Pertanian regeneratif dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dengan meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk sintetis.Q
Apa perbedaan antara pertanian regeneratif dan peternakan pabrik?A
Pertanian regeneratif berfokus pada keberlanjutan dan kesehatan tanah, sedangkan peternakan pabrik lebih berorientasi pada produksi massal dengan dampak lingkungan yang lebih besar.Q
Mengapa praktik pertanian regeneratif menjadi semakin populer?A
Praktik pertanian regeneratif menjadi semakin populer sebagai respons terhadap masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh peternakan pabrik.Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh pertanian regeneratif dalam mengurangi emisi?A
Tantangan yang dihadapi oleh pertanian regeneratif termasuk variabilitas hasil dan kebutuhan untuk mempertahankan produktivitas sambil mengurangi emisi.