Courtesy of Forbes

Tren Kerja Remote di 2025: Peluang Besar di Tengah Tantangan AI dan PHK

04 Feb 2025, 00.45 WIB

287 dibaca

Pada tahun 2025, pekerjaan jarak jauh masih ada dan bahkan berkembang, menurut survei yang dilakukan terhadap lebih dari 62.000 lowongan kerja. Beberapa posisi dan industri, seperti psikiater dan direktur medis, menawarkan gaji tinggi untuk pekerjaan jarak jauh, dengan rata-rata gaji tahunan mencapai Rp 1.76 juta ($107.000) . Negara bagian seperti Virginia, Maryland, dan Colorado memiliki jumlah pekerjaan jarak jauh yang tinggi. Industri yang lebih sedikit membutuhkan kehadiran fisik, seperti informasi dan keuangan, lebih cenderung menawarkan posisi jarak jauh.

Namun, ada tantangan di pasar kerja, seperti proyeksi pemecatan 200.000 pekerja dalam tiga tahun ke depan, terutama di perusahaan teknologi yang berusaha menggunakan AI untuk menggantikan pekerja manusia. Meskipun beberapa industri, seperti perhotelan dan ritel, tidak dapat melakukan pekerjaan jarak jauh, masih ada peluang bagi mereka yang mencari pekerjaan jarak jauh. Penting untuk memahami tren pasar kerja dan fokus pada industri yang lebih terbuka terhadap pekerjaan jarak jauh untuk meningkatkan peluang karier.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/chriswestfall/2025/02/03/report-shows-the-best-remote-jobs-in-2025-by-role-and-industry/

Analisis Kami

"Kerja jarak jauh bukan sekadar tren sementara, melainkan bagian dari transformasi pasar tenaga kerja yang didorong oleh teknologi dan preferensi karyawan. Namun, keberlanjutan remote work sangat tergantung pada kemampuan sektor terkait untuk mengadaptasi teknologi tanpa kehilangan produktivitas dan keamanan data."

Analisis Ahli

Adam Grant

"Kerja remote memperkuat fleksibilitas dan keseimbangan kehidupan kerja, namun perlu strategi manajemen yang adaptif agar produktivitas tetap terjaga."

Mary Gray

"Kesiapan teknologi dan pelatihan pekerja sangat menentukan kesuksesan kerja jarak jauh, serta perlunya kebijakan inklusif untuk mengurangi kesenjangan akses digital."

Prediksi Kami

Tren kerja remote akan terus berkembang terutama di sektor jasa profesional dan bisnis, namun otomatisasi dan AI akan menyebabkan pengurangan pekerja di bidang teknologi, mempercepat perubahan kebijakan kerja dan struktur pekerjaan.