Courtesy of InterestingEngineering
Rangkuman Berita: Bintang neutron tercepat yang pernah diamati berputar dengan kecepatan menakjubkan 716 kali per detik.
Share
Astronomer dari Universitas Teknik Denmark (DTU) telah menemukan bintang neutron yang berputar sangat cepat, yaitu 716 kali per detik. Penemuan ini dilakukan menggunakan teleskop X-ray NICER milik NASA yang terpasang di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Bintang neutron ini merupakan bagian dari sistem bintang biner X-ray yang disebut 4U 1820-30, yang terletak di konstelasi Sagittarius, jauh dari Bumi sekitar 26.000 tahun cahaya. Bintang neutron adalah sisa inti dari bintang mati yang meledak dalam supernova dan merupakan objek paling padat yang pernah diamati.
Para ilmuwan dapat menentukan kecepatan putar bintang neutron ini melalui ledakan X-ray termonuklir yang terjadi ketika bintang neutron menarik material dari bintang putih yang menjadi pasangannya. Saat material ini cukup banyak, terjadi ledakan yang membuat bintang neutron menjadi sangat terang, hingga 100.000 kali lebih terang dari Matahari. Penemuan ini penting karena jika dikonfirmasi, bintang neutron 4U 1820-30 akan menjadi salah satu objek berputar tercepat yang pernah diamati di alam semesta.
Rangkuman Berita Serupa
Sains
3 bulan lalu
67 dibaca
Kerdil putih yang berani mengalami pertemuan dekat dengan lubang hitam masif.
Sains
3 bulan lalu
62 dibaca
Tim MIT mendeteksi sumber ledakan radio cepat yang sangat dekat dengan bintang neutron dalam sebuah penemuan pertama.
Sains
4 bulan lalu
74 dibaca
Lubang hitam raksasa terbakar, memancarkan sinar gamma yang miliaran kali lebih kuat daripada cahaya tampak.
Sains
4 bulan lalu
83 dibaca
Pasangan bintang pertama yang selamat dari perangkap gravitasi ekstrem lubang hitam galaksi kita ditemukan.
Sains
4 bulan lalu
107 dibaca
Pasangan bintang pertama yang selamat dari perangkap gravitasi ekstrem lubang hitam Galaksi kita ditemukan.
Sains
5 bulan lalu
92 dibaca
Teori aneh menyarankan bahwa peradaban alien dapat mengarahkan seluruh sistem bintang.
Sains
5 bulan lalu
63 dibaca