Courtesy of YahooFinance

Kelompok M23 Umumkan Gencatan Senjata untuk Redakan Konflik di Kongo Timur

04 Feb 2025, 05.28 WIB

245 dibaca

Kelompok pemberontak M23 di Republik Demokratik Kongo mengumumkan akan menghentikan serangan secara sepihak mulai Selasa, setelah tekanan dari negara-negara G7 untuk menghentikan ofensif yang telah mengganggu wilayah timur negara tersebut. M23 baru-baru ini mengambil alih kota Goma dan bergerak menuju Bukavu, yang kaya akan sumber daya mineral. Pertempuran antara M23 dan tentara Kongo telah menyebabkan banyak korban jiwa, dengan laporan menyebutkan setidaknya 900 orang tewas dan hampir 3.000 terluka di Goma. M23 menyatakan bahwa mereka tidak berniat mengambil Bukavu dan melakukan gencatan senjata demi kemanusiaan.

Negara-negara G7, yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, mendesak M23 dan Angkatan Pertahanan Rwanda untuk menghentikan serangan mereka. Rwanda membantah keterlibatannya dalam konflik ini, sementara M23 mengklaim bahwa mereka melindungi hak-hak kelompok Tutsi di Kongo. Pemerintah Kongo menuduh Rwanda lebih tertarik pada kekayaan mineral di wilayah timur Kongo. Para pemimpin dari enam negara Afrika juga akan mengadakan pertemuan darurat di Tanzania untuk membahas konflik ini.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/rwanda-backed-rebels-congo-begin-222847591.html

Analisis Ahli

John Prendergast (Ahli Konflik Afrika)

"Gencatan senjata ini merupakan indikasi bahwa kelompok bersenjata mulai merasa tekanan diplomatik dan internal, namun masalah utama tetap pada akar penyebab seperti perebutan sumber daya dan identitas etnis yang belum terselesaikan."

Jeanne Ward (Pengamat Keamanan Regional Afrika Tengah)

"Upaya penghentian kekerasan harus disertai dengan penanganan politik jangka panjang dan pemulihan ekonomi wilayah agar konflik tidak terus terulang."

Analisis Kami

"Gencatan senjata unilateral M23 bisa jadi langkah taktik untuk menarik perhatian dunia dan mengurangi tekanan internasional, namun tanpa komitmen nyata dari semua pihak, risiko konflik berlanjut tetap tinggi. Keterlibatan Rwanda yang terus diperdebatkan membuat solusi damai sulit tercapai tanpa peran aktif dan transparan dari negara tetangga tersebut."

Prediksi Kami

Jika gencatan senjata dihormati, situasi kemanusiaan di timur Kongo mungkin membaik sementara upaya solusi politik dan diplomatik akan makin didorong oleh negara-negara Afrika dan komunitas internasional.