Archive Dorong Fashion Ramah Lingkungan Lewat Platform Resale Inovatif
Courtesy of TechCrunch

Archive Dorong Fashion Ramah Lingkungan Lewat Platform Resale Inovatif

04 Feb 2025, 20.00 WIB
61 dibaca
Share
Industri fashion adalah salah satu penyebab polusi terbesar di dunia, menyumbang hampir 10% emisi CO2 dan lebih dari 20% limbah air. Emily Gittins, yang peduli dengan masalah ini sejak remaja, bersama Ryan Rowe mendirikan Archive pada tahun 2021. Archive adalah perusahaan yang menyediakan perangkat lunak untuk merek fashion agar dapat membuat platform penjualan kembali, di mana orang bisa menjual pakaian bekas. Archive berbeda dari pesaingnya karena dapat mendukung merek global dan menawarkan fitur seperti manajemen gudang dan analisis keuntungan.
Pasar barang bekas diperkirakan akan mencapai Rp 1.20 quadriliun ($73 miliar) di AS pada tahun 2028, terutama di kalangan anak muda yang mencari pilihan ramah lingkungan dan lebih terjangkau. Archive telah mendapatkan investasi sebesar Rp 493.35 miliar ($30 juta) untuk mengembangkan perangkat lunaknya lebih lanjut. Selain itu, ada juga undang-undang yang mendukung penjualan kembali di beberapa negara bagian, seperti California. Gittins percaya bahwa penjualan kembali tidak akan mengurangi penjualan barang baru, dan mereka berencana untuk meluncurkan bisnis penjualan kembali untuk lebih banyak merek pada tahun 2025.
--------------------
Analisis Kami: Perpindahan ke model bisnis resale sangat krusial untuk mengurangi dampak lingkungan yang besar dari industri fashion. Archive sebagai pionir teknologi di sektor ini berpotensi mengubah cara konsumen dan merek memandang kepemilikan dan konsumsi pakaian.
--------------------
Analisis Ahli:
Stella McCartney: Pendekatan teknologi untuk resale adalah kunci dalam menyeimbangkan kebutuhan konsumen dan kelestarian lingkungan di industri fashion.
Livia Firth: Investasi besar di pasar resale menunjukkan bahwa keberlanjutan tidak hanya tren sosial tapi juga peluang bisnis yang nyata.
--------------------
What's Next: Industri resale pakaian akan terus tumbuh pesat dan menjadi bagian penting dari strategi bisnis merek fashion global, didukung oleh regulasi pemerintah dan dukungan modal yang besar.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/02/04/archive-raises-30m-to-solve-fashions-pollution-problem-with-online-resales/

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi perhatian utama Emily Gittins dalam industri fashion?
A
Emily Gittins sangat prihatin terhadap dampak lingkungan dari industri fashion yang merupakan salah satu penyumbang emisi CO2 dan limbah air terbesar.
Q
Apa tujuan dari perusahaan Archive yang didirikan oleh Gittins dan Rowe?
A
Tujuan Archive adalah menyediakan perangkat lunak untuk merek fashion agar dapat menciptakan platform resale yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
Q
Siapa saja merek yang telah bekerja sama dengan Archive?
A
Merek yang telah bekerja sama dengan Archive termasuk New Balance, The North Face, dan Oscar de la Renta.
Q
Apa yang menunjukkan pertumbuhan pasar barang bekas di industri fashion?
A
Pertumbuhan pasar barang bekas di industri fashion ditunjukkan dengan proyeksi nilai pasar yang mencapai $73 miliar pada tahun 2028 dan meningkatnya minat dari generasi muda.
Q
Bagaimana Archive berencana menggunakan pendanaan baru yang diterima?
A
Archive berencana menggunakan pendanaan baru untuk mengembangkan perangkat lunak resale dan inovasi produk lebih lanjut.

Artikel Serupa

Sotira Gunakan AI Atasi Limbah Inventaris Surplus dan Percepat PenjualanTechCrunch
Bisnis
6 bulan lalu
179 dibaca

Sotira Gunakan AI Atasi Limbah Inventaris Surplus dan Percepat Penjualan

Modularitas: Solusi Cerdas Fashion Berkelanjutan Melawan Fast FashionForbes
Sains
6 bulan lalu
159 dibaca

Modularitas: Solusi Cerdas Fashion Berkelanjutan Melawan Fast Fashion

Tantangan Besar Limbah Tekstil: Bahasa Ekonomi Sirkular untuk Menyelamatkan BumiForbes
Sains
6 bulan lalu
139 dibaca

Tantangan Besar Limbah Tekstil: Bahasa Ekonomi Sirkular untuk Menyelamatkan Bumi

Perusahaan rintisan Afrika Selatan yang berkembang pesat, FARO, mengumpulkan dana sebesar Rp 98.67 miliar ($6 juta)  untuk mencari, merenovasi, dan menjual pakaian surplus.TechCrunch
Bisnis
7 bulan lalu
105 dibaca

Perusahaan rintisan Afrika Selatan yang berkembang pesat, FARO, mengumpulkan dana sebesar Rp 98.67 miliar ($6 juta) untuk mencari, merenovasi, dan menjual pakaian surplus.

Tindakan Kedua Ekonomi Sirkular: Sampah, Bakat, dan Harta KarunForbes
Bisnis
7 bulan lalu
79 dibaca

Tindakan Kedua Ekonomi Sirkular: Sampah, Bakat, dan Harta Karun

Seruan untuk Merek Fashion Agar Menyumbang ke Dana Bantuan Kebakaran Pasar KantamantoForbes
Sains
7 bulan lalu
60 dibaca

Seruan untuk Merek Fashion Agar Menyumbang ke Dana Bantuan Kebakaran Pasar Kantamanto