Courtesy of YahooFinance

Harga Minyak Turun Karena Perang Dagang AS-China dan Tekanan Ekonomi pada Iran

05 Feb 2025, 17.35 WIB

64 dibaca

Harga minyak mengalami penurunan yang signifikan karena kekhawatiran tentang perang dagang antara AS dan China yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Meskipun Presiden Donald Trump meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Iran, harga minyak Brent turun mendekati Rp 1.25 juta ($76) per barel setelah mengalami fluktuasi yang tajam. Selain itu, laporan menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah di AS meningkat, yang menunjukkan bahwa pasokan mungkin lebih banyak daripada permintaan saat ini.

Di sisi lain, China memberikan respons terbatas terhadap tarif yang dikenakan oleh Trump, tetapi ketegangan antara kedua negara besar ini dapat mempengaruhi ekspor minyak AS ke China dan pertumbuhan ekonomi global. Para analis memperingatkan bahwa ketidakpastian akibat perang dagang dapat mengurangi permintaan minyak, meskipun gangguan pasokan bisa mengubah situasi dengan cepat.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-holds-drop-trade-war-233321705.html

Analisis Kami

"Situasi pasar minyak saat ini sangat dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan perdagangan yang belum pasti, sehingga harga minyak akan sulit stabil dalam waktu dekat. Pemerintah harus mencari keseimbangan antara kebijakan sanksi dan menjaga kestabilan pasar energi agar tidak merugikan ekonomi global lebih luas."

Analisis Ahli

Bjarne Schieldrop

"Tarif yang dipicu oleh Trump dan perang dagang tidak baik untuk pertumbuhan global dan permintaan minyak, tapi gangguan pasokan bisa dengan cepat membalik keadaan pasar."

Prediksi Kami

Jika ketegangan perdagangan dan sanksi terus meningkat, harga minyak kemungkinan akan tetap volatil dan dapat mengalami penurunan lebih lanjut yang berdampak pada ekonomi global serta konsumsi energi.