Courtesy of Reuters

Inflasi dan Tarif AS Picu Volatilitas Pasar Global Tahun 2025

06 Feb 2025, 07.40 WIB

261 dibaca

Pada tahun 2025, para pedagang di seluruh dunia mengkhawatirkan inflasi dan tarif sebagai faktor utama yang mempengaruhi pasar global. Sebuah survei oleh JPMorgan Chase menunjukkan bahwa 51% dari 4.233 responden menyebutkan kedua isu ini sebagai yang paling berpotensi mendominasi pasar. Ancaman tarif dari Presiden AS Donald Trump terhadap barang impor dari negara lain telah menyebabkan fluktuasi besar di pasar, dengan indeks saham yang naik dan turun secara drastis setelah pengumuman tarif baru.

Selain itu, para pedagang juga menyebutkan volatilitas sebagai tantangan terbesar tahun ini, dengan 41% responden menganggapnya sebagai masalah utama. Mereka mencatat bahwa fluktuasi pasar kini lebih sering terjadi akibat berita mendadak, bukan hanya peristiwa yang sudah dijadwalkan. Survei ini juga menunjukkan bahwa perdagangan elektronik diperkirakan akan meningkat di berbagai produk yang diperdagangkan, mencerminkan perubahan dalam cara orang bertransaksi di pasar.

Referensi:
[1] https://www.reuters.com/markets/traders-see-tariffs-inflation-2025s-biggest-market-movers-survey-shows-2025-02-06/

Analisis Kami

"Ketidakpastian akibat kebijakan tarif yang tidak konsisten menimbulkan pasar yang sangat rentan terhadap reaksi berlebihan dan instabilitas jangka pendek. Para pelaku pasar perlu menyiapkan strategi adaptif yang cepat dan memperkuat mekanisme pengelolaan risiko untuk menghadapi dinamika yang tidak terduga ini."

Analisis Ahli

Chi Nzelu

"Pergerakan nilai tukar akibat tarif memicu aktivitas trading yang signifikan untuk penyesuaian portofolio, menunjukkan respon pasar yang sensitif terhadap kebijakan fiskal dan perdagangan."

Eddie Wen

"Volatilitas tahun ini berbeda karena tidak terkait dengan event terjadwal, melainkan muncul dari reaksi spontan terhadap berita administratif, menggambarkan perubahan pola perilaku pasar yang lebih tak terduga."

Prediksi Kami

Kebijakan tarif dan ketidakpastian terkait inflasi akan terus memicu fluktuasi pasar secara mendadak, mendorong trader untuk mengadopsi strategi rebalancing portofolio yang lebih sering serta mempercepat penggunaan platform perdagangan elektronik.