Courtesy of YahooFinance

Trader Ramalkan Tarif dan Inflasi Picu Volatilitas Pasar Global Tahun 2025

06 Feb 2025, 07.32 WIB

286 dibaca

Survei tahunan oleh JPMorgan Chase menunjukkan bahwa para pedagang di seluruh dunia memperkirakan bahwa tarif dan inflasi akan menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi pasar global pada tahun 2025. Sekitar 51% dari 4.233 responden menyebutkan bahwa inflasi dan tarif adalah perkembangan utama yang akan mendominasi pasar tahun ini. Tahun lalu, inflasi juga menjadi perhatian utama, tetapi hanya 27% responden yang menganggapnya demikian. Kebijakan tarif yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, telah menyebabkan fluktuasi besar di pasar, dengan indeks saham yang naik dan turun secara drastis setelah pengumuman tarif baru.

Selain itu, para pedagang juga mengkhawatirkan volatilitas pasar, yang menjadi tantangan utama dengan 41% responden menyebutnya sebagai masalah terbesar tahun ini. Berbeda dengan tahun sebelumnya, volatilitas sekarang lebih dipicu oleh berita mendadak daripada peristiwa yang sudah dijadwalkan. Survei ini juga mencatat peningkatan perdagangan elektronik, yang diperkirakan akan meningkat di semua produk yang diperdagangkan tahun depan, termasuk mata uang pasar berkembang dan komoditas.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/traders-see-tariffs-inflation-2025s-003222808.html

Analisis Kami

"Kebijakan tarif yang agresif tampaknya memicu lebih banyak kerugian daripada keuntungan karena menciptakan distraksi dan ketidakpastian di pasar global. Para trader harus mengadopsi strategi manajemen risiko yang lebih kuat sambil memanfaatkan teknologi trading elektronik agar tetap adaptif di tengah pasar yang penuh gejolak."

Analisis Ahli

Chi Nzelu

"Trader semakin aktif melakukan rebalancing portofolio karena fluktuasi 1-2 persen di nilai tukar mata uang negara terkait tarif, menunjukkan dampak nyata kebijakan tarif terhadap pasar FX dan obligasi."

Eddie Wen

"Volatilitas yang terjadi saat ini berbeda dengan masa lalu karena tidak lagi bergantung pada jadwal tertentu, melainkan akibat reaksi cepat terhadap pengumuman administrasi, menyebabkan pasar menjadi lebih reaktif dan tidak stabil."

Prediksi Kami

Tarif perdagangan dan inflasi yang tinggi akan terus menciptakan ketidakpastian pasar, memicu volatilitas yang lebih sering dan tajam sepanjang tahun 2025.