Courtesy of YahooFinance
Pasar Global Berayun di Tengah Inflasi Melandai dan Perang Dagang Tarik Ulur
13 Mar 2025, 04.06 WIB
128 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Laporan inflasi AS yang lebih rendah memberikan harapan bagi pasar saham.
- Kebijakan tarif dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan inflasi secara bersamaan.
- Bank Kanada dan Federal Reserve menghadapi tantangan dalam menanggapi kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Pada hari Rabu, para investor merasa lega setelah laporan inflasi AS untuk bulan Februari menunjukkan angka yang lebih rendah dari yang diperkirakan. Hal ini menyebabkan indeks saham S&P 500 dan Nasdaq naik setelah mencapai titik terendah dalam enam bulan. Namun, ketegangan perdagangan global meningkat ketika Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif tambahan pada barang-barang Uni Eropa, yang dapat memicu balasan dari negara-negara mitra dagang lainnya.
Meskipun ada harapan untuk pemulihan pasar, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen dan bisnis. Beberapa perusahaan besar seperti Delta Airlines dan Walmart memperingatkan bahwa ketidakpastian ekonomi yang tinggi dapat mempengaruhi keuntungan mereka. Sementara itu, Bank of Canada memangkas suku bunga, tetapi ada kekhawatiran bahwa tarif yang dikenakan dapat meningkatkan inflasi. Para ekonom memperingatkan bahwa jika inflasi tetap tinggi, Federal Reserve mungkin akan kesulitan untuk menurunkan suku bunga meskipun pertumbuhan ekonomi melambat.
--------------------
Analisis Kami: Kondisi saat ini menunjukkan bahwa kebijakan moneter tidak bisa lagi mengandalkan pendekatan tradisional karena ada dilema antara menurunkan suku bunga untuk mendukung pertumbuhan dan mengendalikan inflasi yang terdorong oleh tarif. Jika kebijakan tidak seimbang, risiko stagflasi bisa menciptakan masalah besar yang sulit diatasi oleh bank sentral manapun.
--------------------
Analisis Ahli:
Michael Pearce: Jika lonjakan ekspektasi inflasi jangka panjang akibat tarif terus berlanjut, Fed kemungkinan akan menunda penurunan suku bunga hingga pertengahan tahun depan.
Jan Hatzius: Inflasi inti PCE berpotensi meningkat kembali tahun ini, dan angka 3% akan jelas di atas target Fed sehingga membuat penyesuaian kebijakan lebih sulit secara politik dan ekonomi.
--------------------
What's Next: Pasar keuangan kemungkinan akan tetap volatil sementara Federal Reserve akan berhati-hati dalam menurunkan suku bunga, mungkin menunda keputusan pelonggaran lebih lanjut hingga sinyal inflasi lebih jelas mereda, dan ekonomi global berisiko mengalami perlambatan signifikan akibat ketidakpastian perang dagang.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/morning-bid-finally-bounce-wall-210646439.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/morning-bid-finally-bounce-wall-210646439.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan lonjakan saham di Wall Street baru-baru ini?A
Lonjakan saham di Wall Street disebabkan oleh laporan inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan.Q
Bagaimana kebijakan tarif Donald Trump mempengaruhi ekonomi?A
Kebijakan tarif Donald Trump dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi.Q
Apa yang dilakukan Bank Kanada terkait suku bunga?A
Bank Kanada memangkas suku bunga untuk merespons ketidakpastian ekonomi yang meningkat.Q
Mengapa Federal Reserve menghadapi tantangan dalam menanggapi inflasi?A
Federal Reserve menghadapi tantangan karena inflasi yang disebabkan oleh tarif dapat membatasi kemampuan mereka untuk menurunkan suku bunga.Q
Apa dampak dari ekspektasi inflasi jangka panjang terhadap kebijakan moneter?A
Ekspektasi inflasi jangka panjang dapat membuat Federal Reserve menunda pemotongan suku bunga hingga pertengahan tahun depan.