Courtesy of Forbes
Mengatasi Masalah Produk Digital dengan Metode Behavior-Driven Development (BDD)
06 Feb 2025, 14.15 WIB
134 dibaca
Share
Matthew Cloutier adalah CEO Sticky Strategy, sebuah agensi pengembangan produk terkemuka di Los Angeles. Dalam proses pengembangan produk, sering kali tim merasa sudah memiliki semua informasi yang diperlukan dari user stories dan wireframes, sehingga mereka tidak bertanya lebih lanjut. Namun, hal ini bisa menimbulkan masalah di kemudian hari, seperti fitur yang tidak berfungsi sesuai harapan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi. Ketidakjelasan dalam spesifikasi sering kali menjadi penyebab utama kesalahan, dan manajemen mungkin salah menyalahkan pengembang.
Untuk mengatasi masalah ini, Sticky Strategy menggunakan metode yang disebut behavior-driven development (BDD). Metode ini membantu tim untuk lebih memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan fitur yang sedang dibangun. Dengan BDD, tim tidak hanya melihat apa yang diinginkan pengguna, tetapi juga bagaimana cara mencapainya. Ini membantu mengurangi kesalahpahaman dan memastikan bahwa semua orang di tim memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang harus dibangun, sehingga meningkatkan kualitas produk akhir.
--------------------
Analisis Kami: BDD adalah game changer dalam pengembangan produk digital karena memperjelas kebutuhan dengan contoh konkret yang bisa diuji, bukan hanya asumsi dari user stories saja. Tanpa pendekatan seperti ini, hampir pasti proyek akan menghadapi revisi besar dan pemborosan sumber daya.
--------------------
Analisis Ahli:
Martin Fowler: BDD bridges communication gaps between technical and non-technical stakeholders, reducing risks early in development.
Cucumber Founder Aslak Hellesøy: Structuring requirements as concrete scenarios ensures automated testing aligns with business needs, fostering better teamwork.
--------------------
What's Next: Adopsi BDD akan semakin meluas dalam perusahaan pengembang produk digital sebagai standar proses untuk mengurangi miskomunikasi, mempercepat pengembangan, dan meningkatkan kualitas produk.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/02/06/how-behavior-driven-development-aligns-product-development/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/02/06/how-behavior-driven-development-aligns-product-development/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama Sticky Strategy dalam pengembangan produk?A
Fokus utama Sticky Strategy adalah menciptakan produk digital inovatif untuk klien dengan menggunakan kerangka kerja pengembangan produk yang unik.Q
Mengapa BDD dianggap penting dalam proses pengembangan produk?A
BDD dianggap penting karena membantu tim untuk menggali lebih dalam tentang produk yang sedang dibangun dan memastikan spesifikasi yang jelas.Q
Apa perbedaan antara user stories dan BDD stories?A
User stories memberikan pemahaman umum tentang fitur dari perspektif pengguna, sedangkan BDD stories memberikan contoh konkret tentang interaksi pengguna dengan fitur.Q
Bagaimana BDD dapat mengurangi kesalahpahaman dalam tim pengembangan?A
BDD dapat mengurangi kesalahpahaman dengan memaksa tim untuk mendefinisikan spesifikasi secara lebih rinci dan jelas, sehingga semua anggota tim memiliki pemahaman yang sama.Q
Apa manfaat dari menggunakan BDD dalam pengembangan produk digital?A
Manfaat dari menggunakan BDD termasuk pengurangan kesalahpahaman, peningkatan kualitas produk, dan memastikan bahwa tim pengembangan dan pengujian selaras dalam tujuan mereka.