Courtesy of YahooFinance

Dampak Pemotongan Suku Bunga dan Tantangan Ekonomi Inggris yang Memburuk

07 Feb 2025, 04.00 WIB

72 dibaca

Bank of England baru saja mengurangi suku bunga, yang memberikan sedikit kabar baik bagi Rachel Reeves karena dapat mengurangi beban pembayaran utang sekitar £600 juta. Namun, kabar buruknya adalah ekonomi Inggris mengalami penurunan yang signifikan, dengan proyeksi pertumbuhan yang dipangkas dari 1,5 persen menjadi hanya 0,75 persen. Ekonomi hampir mengalami resesi, dan produktivitas juga menurun dengan cepat. Beberapa masalah ini mungkin disebabkan oleh perubahan sistem imigrasi yang tidak tepat dan perluasan sektor publik yang tidak efisien.

Meskipun pemerintah berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas, kenyataannya menunjukkan bahwa mereka lebih banyak menambah beban pajak dan sektor publik yang tidak produktif. Kenaikan kontribusi National Insurance juga membuat biaya mempekerjakan pekerja menjadi lebih tinggi, yang menghambat pasar kerja. Jika situasi ini tidak berubah, proyeksi ekonomi Inggris akan tetap suram.

--------------------

Analisis Kami: Pemotongan suku bunga memang memberi nafas finansial sesaat, tetapi tanpa reformasi struktural yang jelas terutama pada sektor publik dan kebijakan imigrasi, ekonomi Inggris tidak akan mampu bangkit. Kebijakan fiskal yang berat pada pajak tenaga kerja justru menekan investasi dan pasar tenaga kerja, yang bisa memperburuk kondisi ekonomi lebih jauh.

--------------------

Analisis Ahli:

Paul Krugman: Pemotongan suku bunga hanya merupakan solusi jangka pendek; tanpa reformasi produktivitas dan investasi, ekonomi akan sulit mencapai pertumbuhan berkelanjutan.

Catherine Mann: Fokus harus pada peningkatan produktivitas sektor publik dan penciptaan lingkungan investasi yang kondusif daripada beban pajak yang tinggi.

--------------------

What's Next: Jika pemerintah tidak memperbaiki kebijakan fiskal dan produktivitas sektor publik, maka pertumbuhan ekonomi Inggris akan tetap stagnan atau bahkan memburuk dalam waktu dekat.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/public-sector-strangling-growth-210000931.html