Courtesy of CoinDesk
The Thames Network: Mendorong AI Terdesentralisasi untuk Memberdayakan Semua Orang
08 Feb 2025, 03.06 WIB
158 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kecerdasan buatan harus terdesentralisasi untuk memberdayakan individu.
- Privasi dan tata kelola kolektif harus menjadi fokus dalam pengembangan teknologi.
- Infrastruktur yang mendukung kolaborasi manusia-AI sangat penting untuk masa depan yang inklusif.
Kita sedang memasuki era baru di mana kemampuan untuk menggunakan dan bekerja dengan kecerdasan buatan (AI) menjadi hak asasi manusia. Akses terhadap AI yang lebih canggih harus dimiliki oleh semua orang, bukan hanya perusahaan besar atau negara. Untuk itu, Thames Network yang berbasis di Oxford dibentuk sebagai jaringan AI terdesentralisasi yang mendukung pengembangan AI yang adil dan bebas dari kontrol pusat. Dengan teknologi baru seperti Neural Processing Units (NPU), pengguna dapat berinteraksi dengan model AI secara lokal di perangkat mereka, yang memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara manusia dan AI.
Thames Network bertujuan untuk mendemokratisasi akses ke AI dan menciptakan ekosistem di mana individu dapat berkontribusi dan mendapatkan manfaat dari kecerdasan buatan. Ini termasuk pendekatan yang mengutamakan privasi dan keamanan, serta menghindari bias dan agenda politik dalam pengembangan AI. Dengan menggabungkan teknologi terdesentralisasi, alat blockchain, dan model AI yang dikembangkan oleh para ahli, masa depan AI diharapkan menjadi lebih transparan, aman, dan kolaboratif, memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia.
--------------------
Analisis Kami: Transisi menuju AI desentralisasi adalah langkah krusial yang memperkuat kedaulatan individu atas teknologi dan data mereka sendiri, menghindari jebakan kontrol korporasi besar yang bisa merugikan masyarakat. Namun, tantangan utama adalah bagaimana menjaga keamanan, insentif ekonomi, dan tata kelola yang efektif pada jaringan tanpa pusat yang jelas.
--------------------
Analisis Ahli:
Philip Torr: Concentration of power and privacy loss in AI should be mitigated with blockchain to ensure decentralized, censorship-resistant progress.
Richard Sutton: Reinforcement learning, rather than just large language models, is key to future AI advancements emphasizing collaboration over control.
Bill Roscoe: The digital world requires altruistic development of rules and infrastructure for truly collective governance.
--------------------
What's Next: Di masa depan, jaringan AI desentralisasi seperti Thames Network akan menciptakan ekosistem AI yang luas dan beragam dengan jutaan model spesifik domain, yang memungkinkan individu dan komunitas mendapatkan manfaat langsung dari kolaborasi AI tanpa ketergantungan pada entitas terpusat.
Referensi:
[1] https://www.coindesk.com/opinion/2025/02/07/democratized-depoliticized-and-decentralized-ai-by-the-people-for-the-people
[1] https://www.coindesk.com/opinion/2025/02/07/democratized-depoliticized-and-decentralized-ai-by-the-people-for-the-people
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Thames Network?A
Thames Network adalah jaringan kecerdasan terdesentralisasi yang bertujuan untuk mendemokratisasi akses ke AI.Q
Mengapa privasi penting dalam pengembangan AI?A
Privasi penting dalam pengembangan AI untuk melindungi data pribadi dan memastikan bahwa teknologi tidak disalahgunakan.Q
Siapa Richard Sutton dan apa kontribusinya terhadap AI?A
Richard Sutton adalah seorang ilmuwan yang dikenal sebagai 'bapak pembelajaran penguatan' dan berpendapat bahwa pendekatan ini penting untuk kemajuan AI.Q
Apa yang dimaksud dengan pendapatan dasar universal dalam konteks AI?A
Pendapatan dasar universal adalah konsep di mana warga negara menerima pembayaran berulang untuk mendukung kehidupan mereka, yang dianggap perlu oleh beberapa tokoh dalam konteks dampak AI.Q
Bagaimana blockchain berperan dalam pengembangan AI terdesentralisasi?A
Blockchain berperan dalam pengembangan AI terdesentralisasi dengan menyediakan solusi teknis untuk menjaga privasi dan keamanan data.