Google Ubah Sikap: AI Kini Bisa Digunakan untuk Keperluan Militer
Courtesy of TechCrunch

Google Ubah Sikap: AI Kini Bisa Digunakan untuk Keperluan Militer

08 Feb 2025, 03.24 WIB
132 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Google telah mengubah posisinya terkait penggunaan AI untuk senjata.
  • Proyek Maven memicu protes besar-besaran di Google dan menyoroti dilema etika dalam penggunaan AI.
  • Ada perpecahan di dalam Google mengenai penggunaan AI untuk tujuan militer, dengan beberapa mantan eksekutif menentang praktik tersebut.
Andrew Ng, pendiri Google Brain, mendukung keputusan Google untuk menghapus janji mereka yang tidak akan mengembangkan sistem AI untuk senjata. Ng mengungkapkan bahwa perusahaan seharusnya membantu militer yang melindungi negara, terutama setelah Google menghapus janji tersebut yang dibuat setelah protes Project Maven pada tahun 2018. Protes tersebut terjadi ketika ribuan karyawan Google menolak kontrak perusahaan dengan militer AS yang menggunakan AI untuk meningkatkan akurasi serangan drone. Ng berpendapat bahwa penting bagi Amerika untuk bersaing secara teknologi dengan negara lain, seperti China, dan bahwa penggunaan AI dalam militer dapat mengubah cara perang dilakukan.
Namun, tidak semua mantan eksekutif Google setuju dengan penggunaan AI untuk militer. Beberapa, seperti Meredith Whittaker dan Geoffrey Hinton, telah menentang penggunaan AI dalam senjata dan percaya bahwa perusahaan teknologi seharusnya tidak terlibat dalam bisnis perang. Meskipun ada perdebatan di dalam Google, banyak perusahaan teknologi besar seperti Google, Amazon, dan Microsoft kini berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur AI, termasuk kemitraan dengan militer, untuk memanfaatkan potensi keuntungan dari teknologi ini.
--------------------
Analisis Kami: Perubahan sikap Google mencerminkan tekanan geopolitik yang besar dalam pengembangan AI, di mana etika harus dipertimbangkan namun tak bisa menghalangi kemajuan teknologi untuk keamanan nasional. Namun, perpecahan di dalam perusahaan teknologi menunjukkan bahwa debat terkait moralitas AI militer masih jauh dari usai dan perlu dialog terbuka agar tidak menimbulkan konflik internal lebih lanjut.
--------------------
Analisis Ahli:
Andrew Ng: Mendukung penggunaan AI untuk keamanan nasional dan bersikap positif terhadap keterlibatan perusahaan teknologi dalam pengembangan AI militer.
Meredith Whittaker: Menolak perusahaan teknologi terlibat dalam urusan perang dan menekankan pentingnya etika dalam pengembangan AI.
Geoffrey Hinton: Meminta regulasi global terhadap penggunaan AI dalam senjata guna mencegah penyalahgunaan dan risiko besar.
Jeff Dean: Menentang penggunaan machine learning dalam senjata otonom, mendukung pendekatan yang lebih hati-hati.
--------------------
What's Next: Persaingan perkembangan AI militer antara Amerika Serikat dan China akan semakin intens, dengan perusahaan teknologi besar semakin terlibat dalam kemitraan militer untuk mendukung inovasi dan keamanan nasional.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/02/07/andrew-ng-is-very-glad-google-dropped-its-ai-weapons-pledge/

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa Andrew Ng dan apa perannya di Google?
A
Andrew Ng adalah pendiri dan mantan pemimpin Google Brain yang kini memimpin studio ventura dan dana AI.
Q
Apa yang terjadi dengan janji Google untuk tidak mengembangkan AI untuk senjata?
A
Google baru-baru ini menghapus janji tujuh tahun untuk tidak mengembangkan AI untuk senjata, yang sebelumnya dibuat setelah protes Proyek Maven.
Q
Apa itu Proyek Maven dan mengapa itu penting?
A
Proyek Maven adalah program militer AS yang menggunakan AI untuk menganalisis gambar video dan memicu protes di Google terkait etika penggunaan AI.
Q
Siapa Demis Hassabis dan apa pandangannya tentang AI dan keamanan nasional?
A
Demis Hassabis adalah CEO DeepMind yang menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan dan pemerintah dalam pengembangan AI untuk keamanan nasional.
Q
Mengapa beberapa mantan eksekutif Google menentang penggunaan AI dalam konteks militer?
A
Beberapa mantan eksekutif Google, seperti Meredith Whittaker dan Geoffrey Hinton, menentang penggunaan AI dalam konteks militer karena alasan etika.

Artikel Serupa

Google Perluas Layanan AI di Inggris dengan Agentspace dan Dukungan Data LokalTechCrunch
Teknologi
5 bulan lalu
135 dibaca

Google Perluas Layanan AI di Inggris dengan Agentspace dan Dukungan Data Lokal

Perubahan Fokus Penelitian AI AS Dimana Keselamatan dan Keadilan TerpinggirkanWired
Teknologi
5 bulan lalu
210 dibaca

Perubahan Fokus Penelitian AI AS Dimana Keselamatan dan Keadilan Terpinggirkan

Google Usulkan Kebijakan AI untuk Dukung Inovasi dan Perlindungan Hak CiptaTechCrunch
Teknologi
5 bulan lalu
97 dibaca

Google Usulkan Kebijakan AI untuk Dukung Inovasi dan Perlindungan Hak Cipta

Alexandr Wang Serukan Amerika Menang dalam Perlombaan AI Melawan ChinaTechCrunch
Teknologi
5 bulan lalu
224 dibaca

Alexandr Wang Serukan Amerika Menang dalam Perlombaan AI Melawan China

OpenAI Perbarui Kebijakan AI Untuk Jawab Semua Topik dengan Bebas dan NetralTechCrunch
Teknologi
6 bulan lalu
243 dibaca

OpenAI Perbarui Kebijakan AI Untuk Jawab Semua Topik dengan Bebas dan Netral

Google Ubah Kebijakan AI untuk Militer, Tapi Tetap Hati-hati dan EtisAxios
Teknologi
6 bulan lalu
57 dibaca

Google Ubah Kebijakan AI untuk Militer, Tapi Tetap Hati-hati dan Etis