Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pasar Tenaga Kerja AS Melambat, Trump Hadapi Tantangan Ekonomi Baru
Courtesy of YahooFinance
Finansial
Kebijakan Fiskal

Pasar Tenaga Kerja AS Melambat, Trump Hadapi Tantangan Ekonomi Baru

08 Feb 2025, 22.00 WIB
84 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Donald Trump memulai masa jabatan keduanya dengan kebijakan yang mengejutkan.
  • Pertumbuhan upah yang kuat dapat mempengaruhi inflasi dan pasar keuangan.
  • Kepercayaan konsumen tetap rendah, menunjukkan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi.
Presiden Donald Trump telah memulai masa jabatan keduanya dengan mencoba mengejutkan sistem politik, dan upayanya ini berhasil menarik perhatian. Banyak anggota Partai Demokrat yang terkejut dengan rencananya untuk mengurangi bantuan luar negeri dan memecat pegawai federal. Meskipun tingkat pengangguran sedikit menurun menjadi 4%, laporan pekerjaan menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan melambat, dengan hanya 143.000 pekerjaan baru yang tercipta pada bulan Januari, jauh lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya. Meskipun pertumbuhan upah meningkat sebesar 4,1% dalam setahun terakhir, hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa biaya tenaga kerja yang lebih tinggi dapat menyebabkan inflasi.
Baca juga: Dampak Negatif Tarif Trump: Ekonomi AS Terjebak dalam Krisis dan Ketidakpastian
Kekhawatiran ini juga tercermin dalam indeks sentimen konsumen yang menunjukkan bahwa banyak orang Amerika merasa cemas tentang kemungkinan inflasi akibat tarif yang diterapkan Trump. Meskipun saat ini tidak ada tanda-tanda bahwa ekonomi Trump lebih buruk dibandingkan ekonomi Biden, masalah-masalah yang ada tetap mengancam dan dapat mempengaruhi kepercayaan publik. Dengan banyaknya tantangan yang dihadapi, Trump harus segera menunjukkan hasil yang lebih baik agar tidak kehilangan dukungan dari pemilih yang mengharapkan perbaikan ekonomi.
--------------------
Analisis Kami: Pertumbuhan lapangan kerja yang melambat dan ketidakpastian kebijakan pemerintah menunjukkan ekonomi AS memasuki fase yang lebih rentan dan tidak stabil. Trump tampak kurang aktif membangun kepercayaan di sektor ekonomi, yang bisa memperburuk sentimen pasar dan konsumen dalam jangka pendek.
--------------------
Analisis Ahli:
David Rosenberg: Jobs report adalah 'growth-depressant' yang mengungkapkan 'economic cracks' dan mengingatkan potensi kerugian keuntungan perusahaan.
Diane Swonk: Pelemahan dalam laju perekrutan, pengunduran diri, dan pemecatan secara drastis meninggalkan ekonomi rentan terhadap peningkatan PHK.
Moody's Analytics: Kepercayaan konsumen tetap rendah, setara dengan kondisi resesi menurut indeks sentimen konsumen.
--------------------
Baca juga: Ketidakpastian Kebijakan Trump Membayangi Ekonomi AS yang Mulai Rentan
What's Next: Jika pertumbuhan upah terus meningkat dan masalah inflasi tidak kunjung teratasi, Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan risiko resesi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/this-week-in-trumponomics-labor-pains-150020592.html

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan Donald Trump di awal masa jabatan keduanya?
A
Donald Trump berusaha mengejutkan lembaga politik dengan memotong bantuan luar negeri dan memberhentikan pekerja federal.
Q
Bagaimana respon ekonomi terhadap kebijakan Trump?
A
Respon ekonomi terhadap kebijakan Trump cenderung datar, dengan laporan pekerjaan menunjukkan perlambatan dalam penciptaan lapangan kerja.
Q
Apa yang terjadi dengan laporan pekerjaan di bulan Januari?
A
Laporan pekerjaan di bulan Januari menunjukkan perlambatan, dengan hanya 143.000 pekerjaan baru yang diciptakan.
Q
Mengapa pertumbuhan upah menjadi perhatian bagi pasar keuangan?
A
Pertumbuhan upah yang kuat dapat menyebabkan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi, yang berpotensi meningkatkan harga barang di pasar.
Q
Apa yang dikatakan Moody's Analytics tentang kepercayaan konsumen?
A
Moody's Analytics menyatakan bahwa kepercayaan konsumen tetap rendah, yang konsisten dengan ekonomi yang sedang mengalami resesi.

Artikel Serupa

Tarif Trump Picu Gejolak Pasar Saham dan Ancaman Resesi Ekonomi AS
Tarif Trump Picu Gejolak Pasar Saham dan Ancaman Resesi Ekonomi AS
Dari YahooFinance
Pertumbuhan Lapangan Kerja AS Meningkat Meski Ada Risiko Kebijakan dan Anggaran
Pertumbuhan Lapangan Kerja AS Meningkat Meski Ada Risiko Kebijakan dan Anggaran
Dari YahooFinance
Kebijakan Tarif Trump 2.0 Gagal Wujudkan Keunggulan Ekonomi Amerika
Kebijakan Tarif Trump 2.0 Gagal Wujudkan Keunggulan Ekonomi Amerika
Dari YahooFinance
Kepercayaan Ekonomi Amerika Turun Drastis Meski Trump Klaim Bangkitkan Optimisme
Kepercayaan Ekonomi Amerika Turun Drastis Meski Trump Klaim Bangkitkan Optimisme
Dari YahooFinance
Inflasi Naik Lagi, Trump Harus Hadapi Realita dan Bukan Salahkan Biden
Inflasi Naik Lagi, Trump Harus Hadapi Realita dan Bukan Salahkan Biden
Dari YahooFinance
Kebijakan Tarif Trump Mengikis Kepercayaan Bisnis dan Konsumen Amerika Serikat
Kebijakan Tarif Trump Mengikis Kepercayaan Bisnis dan Konsumen Amerika Serikat
Dari YahooFinance
Tarif Trump Picu Gejolak Pasar Saham dan Ancaman Resesi Ekonomi ASYahooFinance
Finansial
5 bulan lalu
99 dibaca

Tarif Trump Picu Gejolak Pasar Saham dan Ancaman Resesi Ekonomi AS

Pertumbuhan Lapangan Kerja AS Meningkat Meski Ada Risiko Kebijakan dan AnggaranYahooFinance
Bisnis
5 bulan lalu
76 dibaca

Pertumbuhan Lapangan Kerja AS Meningkat Meski Ada Risiko Kebijakan dan Anggaran

Kebijakan Tarif Trump 2.0 Gagal Wujudkan Keunggulan Ekonomi AmerikaYahooFinance
Bisnis
5 bulan lalu
141 dibaca

Kebijakan Tarif Trump 2.0 Gagal Wujudkan Keunggulan Ekonomi Amerika

Kepercayaan Ekonomi Amerika Turun Drastis Meski Trump Klaim Bangkitkan OptimismeYahooFinance
Bisnis
5 bulan lalu
247 dibaca

Kepercayaan Ekonomi Amerika Turun Drastis Meski Trump Klaim Bangkitkan Optimisme

Inflasi Naik Lagi, Trump Harus Hadapi Realita dan Bukan Salahkan BidenYahooFinance
Finansial
6 bulan lalu
116 dibaca

Inflasi Naik Lagi, Trump Harus Hadapi Realita dan Bukan Salahkan Biden

Kebijakan Tarif Trump Mengikis Kepercayaan Bisnis dan Konsumen Amerika SerikatYahooFinance
Finansial
6 bulan lalu
204 dibaca

Kebijakan Tarif Trump Mengikis Kepercayaan Bisnis dan Konsumen Amerika Serikat