Courtesy of YahooFinance
Trump Hadapi Tantangan Inflasi dan Risiko Stagflasi Meski Janji Turunkan Harga
01 Feb 2025, 22.00 WIB
216 dibaca
Share
Donald Trump, yang kini menjabat sebagai presiden, berjanji untuk menurunkan harga dan mengatasi inflasi yang meningkat selama masa kepresidenan Joe Biden. Meskipun ada beberapa tanda bahwa tekanan inflasi mulai menurun, Federal Reserve khawatir bahwa kebijakan Trump, seperti tarif yang lebih tinggi dan deportasi pekerja migran, dapat menyebabkan inflasi kembali meningkat. Meskipun Trump belum menerapkan tarif baru, ia mengisyaratkan bahwa kebijakan tersebut akan segera datang, yang membuat investor khawatir tentang dampak negatifnya terhadap ekonomi.
Sementara itu, meskipun ekonomi menunjukkan tanda-tanda positif seperti peningkatan pendapatan dan pengeluaran konsumen, inflasi tetap menjadi masalah. Data terbaru menunjukkan adanya kenaikan inflasi yang tidak diinginkan, dan banyak konsumen mengharapkan inflasi akan meningkat lebih lanjut. Trump mengkritik Federal Reserve karena menghentikan pemotongan suku bunga, dan ia berjanji untuk mengatasi masalah ini dengan meningkatkan produksi energi dan mengurangi regulasi. Namun, pasar menunggu tindakan nyata dari kebijakan-kebijakan tersebut.
--------------------
Analisis Kami: Trump tampaknya memilih kebijakan proteksionis meski berpotensi memperparah inflasi, yang menunjukkan keinginan kuat untuk memprioritaskan agenda 'America First' daripada stabilitas ekonomi jangka pendek. Dalam situasi ini, risiko stagflasi yang dihadapi Amerika Serikat semakin nyata jika pemerintah tidak segera menyesuaikan strategi kebijakan fiskal dan perdagangan.
--------------------
Analisis Ahli:
Joe Brusuelas: Data pendapatan dan belanja konsumen tetap kuat, namun tren inflasi yang naik sedikit perlu diwaspadai untuk menjaga kestabilan ekonomi.
Capital Economics: Kebijakan Trump diperkirakan akan menyebabkan dampak stagflasi ringan dan menurunkan pertumbuhan GDP lebih dari 0,5 persen pada 2025.
--------------------
What's Next: Kebijakan tarif dan deportasi Trump berpotensi menyebabkan inflasi kembali meningkat pada paruh kedua 2024 dan membuat Federal Reserve menahan kenaikan suku bunga, sehingga pertumbuhan ekonomi melambat di masa depan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/this-week-in-trumponomics-bidenflation-is-now-trumpflation-150001888.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/this-week-in-trumponomics-bidenflation-is-now-trumpflation-150001888.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dijanjikan Donald Trump dalam kampanye presiden 2024?A
Donald Trump berjanji untuk menurunkan harga dan mengatasi inflasi yang meningkat selama masa kepresidenan Joe Biden.Q
Apa yang menjadi perhatian Federal Reserve terkait kebijakan Trump?A
Federal Reserve khawatir bahwa kebijakan Trump, seperti tarif dan deportasi, dapat memicu inflasi yang lebih tinggi.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap kebijakan tarif yang mungkin diterapkan Trump?A
Pasar memperhitungkan risiko eskalasi terkait tarif yang mungkin diterapkan Trump, yang dapat mempengaruhi inflasi.Q
Apa yang terjadi dengan kepercayaan konsumen menurut Conference Board?A
Menurut Conference Board, kepercayaan konsumen telah menurun dan mereka mengharapkan inflasi meningkat.Q
Bagaimana kondisi ekonomi yang diwarisi Trump dari Biden?A
Trump mewarisi ekonomi yang kuat, tetapi juga menghadapi tantangan inflasi yang terus berlanjut.Artikel Serupa
Bisnis
5 bulan lalu
125 dibaca
Dampak Tarif Trump: Pasar Saham AS Terpuruk dan Ekonomi Mengkhawatirkan
Bisnis
5 bulan lalu
141 dibaca
Kebijakan Tarif Trump 2.0 Gagal Wujudkan Keunggulan Ekonomi Amerika
Bisnis
5 bulan lalu
247 dibaca
Kepercayaan Ekonomi Amerika Turun Drastis Meski Trump Klaim Bangkitkan Optimisme
Bisnis
5 bulan lalu
62 dibaca
Kebijakan Tarif Trump Picu Kekhawatiran Inflasi di Federal Reserve
Finansial
6 bulan lalu
82 dibaca
Inflasi Tinggi dan Tarif Trump Memicu Ketegangan dengan Federal Reserve
Finansial
6 bulan lalu
116 dibaca
Inflasi Naik Lagi, Trump Harus Hadapi Realita dan Bukan Salahkan Biden
Finansial
6 bulan lalu
134 dibaca