Courtesy of YahooFinance
Tantangan Trump Menekan Inflasi: Janji Mudah Tapi Risiko Ekonomi Besar
13 Feb 2025, 12.08 WIB
186 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Inflasi tetap menjadi tantangan besar bagi pemerintahan Trump.
- Kebijakan tarif dapat memperburuk inflasi dan mempengaruhi pasar.
- Usulan pemotongan anggaran yang drastis dapat menyebabkan resesi ekonomi.
Donald Trump, saat mencalonkan diri, berjanji akan mengatasi inflasi dengan cepat dan mengurangi kekhawatiran masyarakat tentang ekonomi. Namun, setelah pemilihan, inflasi justru meningkat menjadi 3%, dan harga bensin juga naik, meskipun Trump mengklaim bahwa kembalinya dia ke Gedung Putih akan meningkatkan produksi minyak dan menurunkan biaya energi. Banyak orang mulai meragukan kemampuan Trump untuk mengendalikan inflasi, terutama setelah dia mengusulkan pemotongan tarif dan suku bunga, yang bertentangan dengan langkah-langkah yang diambil oleh Federal Reserve untuk menurunkan inflasi.
Beberapa penasihat Trump, termasuk Elon Musk, mengusulkan pemotongan anggaran besar-besaran untuk mengatasi inflasi, tetapi hal ini bisa menyebabkan resesi. Sementara itu, pasar menunjukkan kekhawatiran akan inflasi yang lebih tinggi di masa depan, dan survei menunjukkan bahwa masyarakat Amerika memperkirakan inflasi akan meningkat. Meskipun Trump ingin menurunkan suku bunga dan inflasi, banyak yang meragukan bagaimana kebijakannya dapat mewujudkan janji-janji tersebut.
--------------------
Analisis Kami: Janji Trump untuk menurunkan inflasi dengan cepat terlalu simplistis dan mengabaikan kompleksitas ekonomi global dan domestik. Pendekatan seperti pemotongan anggaran besar-besaran dapat menimbulkan resesi, sehingga pendekatan kebijakan yang lebih terukur diperlukan untuk mengendalikan inflasi tanpa memicu guncangan ekonomi parah.
--------------------
Analisis Ahli:
Joseph Brusuelas: Disinflasi mungkin sudah mati dan kita menghadapi inflasi yang lebih tinggi dibanding dua dekade sebelum pandemi.
Michael Linden: Pemotongan anggaran sebesar 4% dari GDP dalam satu tahun akan menyebabkan resesi langsung.
--------------------
What's Next: Jika kebijakan Trump terkait tarif dan penurunan suku bunga tetap diterapkan tanpa langkah pengendalian yang efektif, inflasi kemungkinan akan terus memburuk dan berpotensi memicu resesi akibat pemotongan belanja pemerintah yang drastis.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/latest-inflation-report-shows-high-050857904.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/latest-inflation-report-shows-high-050857904.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dijanjikan Donald Trump terkait inflasi selama kampanye?A
Donald Trump menjanjikan bahwa ia akan dengan cepat mengatasi inflasi dan menurunkan biaya energi.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap laporan inflasi terbaru?A
Pasar bereaksi negatif terhadap laporan inflasi terbaru, dengan lonjakan imbal hasil Treasury 10 tahun.Q
Apa usulan Elon Musk untuk mengatasi inflasi?A
Elon Musk mengusulkan pemotongan anggaran sebesar $1 triliun untuk mengurangi inflasi.Q
Mengapa Federal Reserve tidak setuju dengan pemotongan suku bunga yang diusulkan Trump?A
Federal Reserve berpendapat bahwa pemotongan suku bunga tidak akan menurunkan inflasi dan mereka akan menggunakan alat mereka untuk mengendalikannya.Q
Apa dampak dari tarif yang dikenakan Trump terhadap inflasi?A
Tarif yang dikenakan Trump dapat meningkatkan biaya barang dan berkontribusi pada tekanan inflasi yang lebih tinggi.