Courtesy of YahooFinance
Suku Bunga Tinggi Jadi Tantangan Terbesar Masa Jabatan Kedua Trump
14 Feb 2025, 20.01 WIB
133 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Donald Trump menghadapi tantangan dalam mengendalikan suku bunga selama masa jabatannya.
- Inflasi yang tinggi dapat mempengaruhi keputusan ekonomi dan kebijakan tarif Trump.
- Federal Reserve tetap independen dan tidak terpengaruh oleh tekanan politik dari Trump.
Setelah tiga minggu menjabat sebagai presiden untuk kedua kalinya, Donald Trump berhasil dalam banyak hal seperti memilih anggota kabinet dan menerapkan pemotongan pajak. Namun, satu hal yang tidak berjalan sesuai rencana adalah suku bunga yang tinggi. Trump merasa frustrasi dan berpendapat bahwa suku bunga seharusnya diturunkan, terutama untuk membantu ekonomi. Meskipun Trump ingin mengendalikan suku bunga, pasar keuangan tidak dapat dipaksa untuk mengikuti keinginannya, dan suku bunga jangka panjang tetap tinggi karena kekhawatiran inflasi di masa depan.
Inflasi bisa meningkat karena harga barang-barang penting seperti perumahan dan makanan tetap tinggi. Selain itu, tarif yang diterapkan Trump pada barang impor dapat menyebabkan harga naik lebih tinggi dari biasanya. Meskipun Trump berharap untuk menurunkan suku bunga, banyak analis khawatir bahwa jika suku bunga tetap tinggi, hal ini dapat mempengaruhi pinjaman dan ekonomi secara keseluruhan. Jika negara lain merespons tarif Trump dengan menjual utang AS, suku bunga bisa naik lebih tinggi lagi, yang akan menyulitkan banyak orang.
--------------------
Analisis Kami: Trump tampak mengabaikan mekanisme pasar dan independensi bank sentral, berusaha memaksakan kehendaknya atas kebijakan suku bunga yang sebenarnya sangat kompleks dan dipengaruhi banyak faktor luar. Tekanan ini berpotensi menimbulkan ketidakstabilan ekonomi jangka panjang yang sulit diperbaiki hanya dengan penyesuaian kebijakan satu sisi.
--------------------
Analisis Ahli:
Jaret Seiberg: Mewaspadai kemungkinan pemerintah memberikan otoritas yang lebih besar dalam mengatur suku bunga hingga batas maksimum (usury) yang bisa berdampak negatif pada perbankan.
Peter Orszag: Negara-negara pemegang utang AS bisa menggunakan pasar obligasi sebagai alat balasan ekonomi dan mendorong suku bunga AS lebih tinggi sebagai efek perang tarif.
--------------------
What's Next: Suku bunga jangka panjang kemungkinan akan tetap tinggi atau meningkat lebih lanjut jika perang tarif Trump terus berlanjut, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan memperburuk inflasi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/newman-trumps-biggest-economic-vulnerability-has-emerged-130158528.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/newman-trumps-biggest-economic-vulnerability-has-emerged-130158528.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi prioritas utama Donald Trump di masa jabatan keduanya?A
Prioritas utama Donald Trump adalah pemotongan pajak yang besar yang memerlukan legislasi Kongres.Q
Mengapa suku bunga menjadi masalah bagi Trump?A
Suku bunga menjadi masalah bagi Trump karena ia ingin suku bunga diturunkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi pasar tidak setuju.Q
Apa dampak tarif yang diterapkan Trump terhadap inflasi?A
Tarif yang diterapkan Trump dapat menyebabkan kenaikan harga barang, yang pada gilirannya dapat meningkatkan inflasi.Q
Siapa yang memimpin Federal Reserve saat ini?A
Federal Reserve saat ini dipimpin oleh Jay Powell.Q
Apa yang mungkin dilakukan Trump jika suku bunga tidak turun?A
Trump mungkin akan mendorong peran pemerintah yang lebih besar dalam mengatur suku bunga jika suku bunga tidak turun.