Courtesy of YahooFinance
Suku Bunga Turun Tapi Biaya Pinjaman Naik, Tantangan Besar Bank of England
09 Feb 2025, 14.00 WIB
133 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pemotongan suku bunga Bank of England tidak berhasil menurunkan biaya pinjaman.
- Rachel Reeves menghadapi tantangan besar dalam mencapai pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi yang sulit.
- Pasar UK sangat dipengaruhi oleh pergerakan di pasar AS, terutama dalam hal yield obligasi.
Bank of England (BoE) baru-baru ini menurunkan suku bunga untuk membantu perekonomian Inggris, tetapi penurunan ini tidak membuat biaya pinjaman untuk rumah tangga dan pemerintah menjadi lebih murah. Hal ini menyulitkan Menteri Keuangan Rachel Reeves untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang dijanjikannya dan memperbaiki keuangan publik. Meskipun BoE telah menurunkan suku bunga acuan, suku bunga pinjaman, termasuk hipotek dan pinjaman pribadi, justru meningkat. Ini terjadi karena pasar keuangan Inggris sangat dipengaruhi oleh kondisi di Amerika Serikat, di mana suku bunga tetap tinggi.
Suku bunga pinjaman yang lebih tinggi membuat sulit bagi pemerintah untuk memenuhi target pengurangan utang dan memulihkan kepercayaan masyarakat setelah kebijakan pajak yang meningkatkan beban. Meskipun ada harapan dari penurunan suku bunga, banyak orang di dunia nyata masih merasakan dampak negatifnya. Para ekonom memperingatkan bahwa perbedaan antara suku bunga jangka pendek dan jangka panjang dapat menyebabkan kebingungan di pasar, dan penting bagi anggota BoE untuk menjelaskan posisi mereka dalam waktu dekat.
--------------------
Analisis Kami: Bank of England menghadapi dilema besar: mereka ingin memangkas suku bunga untuk mendukung ekonomi, tetapi pasar global dan kondisi domestik membuat langkah itu kurang efektif. Ketergantungan yang tinggi pada dinamika pasar AS berarti kebijakan moneter independen Inggris nyaris terbatas dalam pengaruhnya, menandakan perlunya koordinasi kebijakan yang lebih baik.
--------------------
Analisis Ahli:
Andrew Goodwin: Campur tangan kebijakan Bank of England sulit dipahami di pasar karena perbedaan pandangan dalam MPC antara fokus pada permintaan lemah dan pasokan lemah.
Marion Amiot: Pergerakan hasil obligasi Inggris sangat dipengaruhi oleh kenaikan hasil obligasi AS yang didorong oleh faktor risiko jangka panjang, bukan kebijakan moneter.
Scott Bessent: Pemerintah AS menargetkan penurunan hasil obligasi jangka panjang daripada suku bunga jangka pendek, menunjukkan ketidaksesuaian antara kebijakan moneter dan fiskal.
--------------------
What's Next: Jika kondisi ini terus berlanjut, Bank of England akan kesulitan menurunkan biaya pinjaman secara signifikan, yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan pemulihan keuangan pemerintah Inggris.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/bailey-wants-cut-borrowing-costs-070000139.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/bailey-wants-cut-borrowing-costs-070000139.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan suku bunga Bank of England?A
Suku bunga Bank of England telah dipotong, tetapi tidak berdampak pada biaya pinjaman untuk rumah tangga dan pemerintah.Q
Siapa Rachel Reeves dan apa tantangannya?A
Rachel Reeves adalah Kanselir Inggris yang berjuang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki keuangan publik di tengah tantangan yang ada.Q
Bagaimana pengaruh pasar AS terhadap pasar UK?A
Pasar AS sangat mempengaruhi pasar UK, dengan sekitar 80% pergerakan di yield Treasury AS tercermin dalam obligasi pemerintah UK.Q
Apa yang dimaksud dengan gilt yields dan swap rates?A
Gilt yields adalah imbal hasil dari obligasi pemerintah Inggris, sedangkan swap rates adalah suku bunga yang digunakan untuk menentukan harga hipotek.Q
Mengapa suku bunga pinjaman tetap tinggi meskipun ada pemotongan suku bunga?A
Meskipun Bank of England telah memotong suku bunga, biaya pinjaman tetap tinggi karena berbagai faktor, termasuk kebijakan fiskal baru dan kondisi pasar.