Courtesy of YahooFinance
Suku Bunga Hipotek Turun, Tapi Risiko Inflasi dan Perang Dagang Mengancam
06 Feb 2025, 23.00 WIB
50 dibaca
Share
Minggu ini, beberapa bank besar di Inggris seperti Barclays, Halifax, dan HSBC menurunkan suku bunga produk hipotek menjelang pemotongan suku bunga oleh Bank of England. Rata-rata suku bunga untuk hipotek tetap lima tahun kini berada di 5,3%, turun dari 5,5% pada bulan Juni. Namun, para ekonom memperingatkan bahwa penurunan ini mungkin tidak bertahan lama karena ancaman perang dagang dan dampak dari anggaran pemerintah dapat menyebabkan harga naik dan suku bunga tetap tinggi lebih lama. Sekitar 1,8 juta perjanjian hipotek tetap akan berakhir pada tahun 2025, dan banyak pemilik rumah mungkin menghadapi kesulitan keuangan jika suku bunga naik.
Di sisi lain, ada kekhawatiran tentang dampak dari kebijakan anggaran yang baru dan potensi perang dagang yang dapat mempengaruhi inflasi. Meskipun Inggris mungkin tidak langsung terkena dampak tarif, gangguan pada rantai pasokan global bisa menyebabkan harga barang naik. Para ekonom juga mencatat bahwa jika inflasi terus meningkat, Bank of England mungkin harus lebih fokus pada pengendalian inflasi daripada hanya mendorong pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada tantangan, beberapa ahli percaya bahwa dampak pada peminjam hipotek mungkin tidak seburuk yang diperkirakan jika permintaan ekonomi tetap stabil.
--------------------
Analisis Kami: Meskipun langkah bank menurunkan suku bunga hipotek terlihat seperti angin segar, kenyataannya margin ketat dan biaya yang meningkat membuat mereka enggan menurunkan harga secara signifikan. Pengaruh perang dagang dan kebijakan fiskal yang kontraproduktif menciptakan situasi dilema yang sulit bagi Bank of England untuk menyeimbangkan antara mendorong pertumbuhan dan mengendalikan inflasi.
--------------------
Analisis Ahli:
Tom Bill: Pemotongan suku bunga sudah diperhitungkan pasar dan tidak akan otomatis menurunkan suku bunga hipotek karena margin bank sudah tipis.
Tom Pugh: Kenaikan biaya tenaga kerja dan pajak akan diteruskan perusahaan ke harga, menciptakan kejutan inflasi yang lebih besar.
Andrew Wishart: Kebijakan fiskal bisa mengubah psikologi konsumen dan perusahaan sehingga memperkuat tekanan inflasi dan membuat pengendalian inflasi jadi lebih sulit.
Alan Taylor: Kondisi ekonomi yang suram menuntut Bank of England untuk siap melakukan beberapa kali pemotongan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan.
--------------------
What's Next: Meskipun suku bunga mungkin akan diturunkan beberapa kali pada tahun ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, tekanan inflasi dan risiko eksternal seperti perang dagang kemungkinan akan membatasi penurunan lebih lanjut sehingga peminjam hipotek masih harus menghadapi suku bunga yang relatif tinggi dalam jangka menengah.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/why-mortgage-misery-set-continue-160000832.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/why-mortgage-misery-set-continue-160000832.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan suku bunga hipotek baru-baru ini?A
Barclays, Halifax, dan HSBC telah memangkas harga produk hipotek, dengan suku bunga rata-rata untuk kesepakatan tetap lima tahun kini berada di 5,3%.Q
Mengapa para ekonom memperingatkan bahwa manfaat pemotongan suku bunga mungkin bersifat sementara?A
Para ekonom memperingatkan bahwa ancaman perang dagang dan dampak dari anggaran dapat mendorong harga naik dan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lama.Q
Apa dampak dari anggaran yang baru diumumkan oleh Rachel Reeves?A
Anggaran baru diharapkan akan meningkatkan inflasi melalui peningkatan pajak dan pengeluaran, yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter.Q
Bagaimana perang dagang dapat mempengaruhi inflasi di Inggris?A
Perang dagang dapat menyebabkan gangguan pada rantai pasokan global dan meningkatkan harga, meskipun Inggris lebih banyak mengekspor jasa daripada barang.Q
Apa yang diharapkan dari Bank of England terkait suku bunga di masa depan?A
Bank of England diharapkan untuk memprioritaskan pengendalian inflasi meskipun ada kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi yang lambat.