Courtesy of Forbes
Musik dan Ritme Digital: Terobosan Baru untuk Pulihkan Otak Pasca Stroke
10 Feb 2025, 01.25 WIB
247 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Terapi musik dapat memberikan dampak positif bagi pasien stroke dan gangguan neurologis lainnya.
- Inovasi teknologi dalam kesehatan, seperti RAS dan Spectris™, dapat meningkatkan aksesibilitas perawatan bagi pasien.
- Gelombang gamma di otak memiliki peran penting dalam fungsi kognitif dan dapat dipulihkan untuk memperlambat penyakit neurodegeneratif.
Penyakit neurologis, seperti stroke, dapat sangat merusak otak dan mempengaruhi kemampuan berbicara, bergerak, dan mengingat. Brian Harris, seorang mahasiswa terapi musik, menemukan bahwa musik dan ritme dapat membantu pasien stroke. Dia menciptakan program terapi musik di Spaulding Rehabilitation Hospital, yang membantu pasien belajar kembali berjalan dengan menggunakan teknik yang disebut Rhythmic Auditory Stimulation (RAS). Program ini sangat sukses, sehingga banyak pasien dan keluarganya meminta perawatan lebih lanjut setelah keluar dari rumah sakit. Untuk menjangkau lebih banyak pasien, Brian dan rekannya mengembangkan platform digital bernama InTandem yang memungkinkan pasien mendapatkan terapi musik di rumah.
Selain itu, teknologi suara juga digunakan untuk membantu diagnosis penyakit. Lapsi Health menciptakan alat stetoskop digital yang menggunakan suara untuk memberikan informasi penting tentang kesehatan pasien. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gelombang gamma di otak dapat mempengaruhi fungsi otak, dan terapi yang mengembalikan ritme gelombang gamma dapat memperlambat perkembangan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Teknologi seperti Spectris™ memungkinkan pasien untuk menjalani terapi di rumah, membantu mereka yang tinggal jauh dari pusat medis. Dengan kemajuan ini, diharapkan akses terhadap perawatan kesehatan dapat ditingkatkan, terutama bagi mereka yang membutuhkan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/hansabhargava/2025/02/09/rhythm-sound-and-music-the-new-frontier-in-health-innovation/
[1] https://www.forbes.com/sites/hansabhargava/2025/02/09/rhythm-sound-and-music-the-new-frontier-in-health-innovation/
Analisis Kami
"Integrasi musik dan teknologi digital dalam terapi medis ini menunjukkan potensi revolusioner dalam rehabilitasi saraf yang selama ini kurang disentuh. Namun, keberhasilan jangka panjang tetap bergantung pada penelitian lebih lanjut dan adopsi luas dalam sistem kesehatan secara global."
Analisis Ahli
Ralph Kern
"Teknologi ini menggunakan prinsip fisika untuk mengembalikan fungsi dan struktur otak yang terganggu, membuka harapan baru dalam pengobatan neurodegeneratif secara aman dan efektif."
Dr Jhonatan Bringas Dimitriadis
"Penggunaan AI pada alat stethoscope digital memungkinkan standarisasi dan kolaborasi dalam diagnosis, memperbaiki kualitas perawatan pasien di berbagai fasilitas kesehatan."
Prediksi Kami
Dengan kemajuan teknologi berbasis suara dan ritme, terapi rehabilitasi stroke dan penyakit otak neurodegeneratif akan menjadi lebih efektif, mudah diakses di rumah, dan dapat mengurangi beban sistem kesehatan serta meningkatkan kualitas hidup pasien secara global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan stroke?A
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terhambat, yang dapat menyebabkan gangguan bicara, motorik, atau memori.Q
Bagaimana terapi musik dapat membantu pasien stroke?A
Terapi musik dapat membantu pasien stroke dengan meningkatkan kemampuan motorik dan kognitif mereka melalui stimulasi ritmis.Q
Apa itu Rhythmic Auditory Stimulation (RAS)?A
Rhythmic Auditory Stimulation (RAS) adalah metode yang menggunakan ritme musik untuk membantu pasien belajar kembali berjalan dengan kecepatan dan simetri.Q
Apa inovasi yang dikembangkan oleh MedRhythms?A
MedRhythms mengembangkan platform digital yang memungkinkan terapi musik untuk pasien stroke dapat diakses secara lebih luas, termasuk melalui resep.Q
Bagaimana Spectris™ dapat membantu pasien dengan penyakit neurodegeneratif?A
Spectris™ menggunakan terapi suara dan cahaya untuk mengembalikan ritme gamma di otak, yang dapat memperlambat perkembangan penyakit neurodegeneratif.