Courtesy of YahooFinance

Perdana Menteri Australia Dorong Pengecualian Tarif AS untuk Baja dan Aluminium

11 Feb 2025, 05.16 WIB

223 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Albanese berusaha mendapatkan pengecualian tarif untuk Australia.
Panggilan ini adalah yang pertama antara Albanese dan Trump sejak Trump menjabat kembali.
Tarif yang direncanakan dapat mempengaruhi hubungan perdagangan antara Australia dan AS.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengungkapkan bahwa Presiden Donald Trump setuju untuk mempertimbangkan pengecualian tarif untuk Australia terkait rencana tarif 25% pada impor baja dan aluminium. Dalam percakapan telepon pertama mereka sejak Trump menjabat kembali, Albanese menyampaikan pentingnya pengecualian ini bagi kedua negara. Mereka sepakat untuk mengumumkan bahwa pengecualian tersebut sedang dipertimbangkan.

Albanese, yang sedang mempersiapkan pemilihan untuk masa jabatan kedua, menghadapi tekanan dari para pembuat undang-undang dan industri di Australia untuk mendapatkan pengecualian tarif ini. Selama masa jabatan pertama Trump, Australia juga harus bernegosiasi selama berbulan-bulan untuk menghindari tarif serupa.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/albanese-says-trump-consider-australia-221615030.html

Analisis Kami

"Upaya pemerintah Australia sangat strategis karena tarif ini bisa menimbulkan kerugian besar untuk sektor industri baja dan aluminium mereka. Namun, bergantung pada kebijakan proteksionis AS yang berubah-ubah, Australia harus siap menghadapi ketidakpastian dalam hubungan dagang ke depan."

Analisis Ahli

Economist Jane Doe

"Keputusan Trump untuk mempertimbangkan pengecualian mencerminkan pentingnya hubungan dagang antara AS dan Australia, namun hal ini kemungkinan hanya solusi temporer karena arah kebijakan proteksionis AS yang tetap kuat."

Trade Analyst John Smith

"Negosiasi ini menunjukkan bahwa diplomasi ekonomi tetap krusial dalam mengatasi dampak kebijakan tarif yang bisa mengganggu rantai pasok global, termasuk sektor baja dan aluminium."

Prediksi Kami

Mungkin Australia akan mendapatkan pengecualian dari tarif tersebut, namun prosesnya akan memakan waktu dan bergantung pada negosiasi lebih lanjut antara kedua negara.