Courtesy of Reuters
Pemimpin Dunia Bahas Strategi dan Regulasi AI di Paris
11 Feb 2025, 11.13 WIB
145 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- KTT Kecerdasan Buatan di Paris menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam pengembangan AI.
- Prancis berkomitmen untuk menggunakan energi bersih dalam memenuhi kebutuhan daya AI.
- Strategi baru untuk AI di Eropa diharapkan dapat mempercepat inovasi dan investasi di sektor teknologi.
Pada tanggal 10 Februari 2025, pemimpin dunia berkumpul di Paris untuk KTT Kecerdasan Buatan (AI) yang dipimpin oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dalam pidatonya, Macron menekankan bahwa Prancis memiliki sumber energi bersih untuk memenuhi kebutuhan daya AI, berbeda dengan kebijakan produksi minyak di AS. Sekitar 100 negara, termasuk China dan India, hadir untuk membahas bagaimana kepentingan nasional yang berbeda dapat disatukan. Macron juga mengungkapkan bahwa tahun 2025 bukanlah waktu yang tepat untuk mengatur AI kembali, dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, akan mengumumkan strategi baru untuk mempercepat dan menyederhanakan regulasi AI di Eropa.
Di sisi lain, ada ketidakpastian mengenai apakah AS dan negara lain akan mendukung pernyataan yang menyerukan pendekatan inklusif terhadap AI yang berfokus pada hak asasi manusia dan keberlanjutan. Selain itu, CEO OpenAI, Sam Altman, diharapkan hadir dalam acara tersebut, sementara konsorsium yang dipimpin oleh Elon Musk menawarkan Rp 1.60 quadriliun ($97,4 miliar) untuk membeli organisasi nonprofit yang mengendalikan OpenAI. KTT ini menjadi kesempatan bagi negara-negara untuk berdiskusi tentang masa depan AI dan bagaimana teknologi ini dapat digunakan secara bertanggung jawab.
--------------------
Analisis Kami: Pertemuan ini menandai titik penting dalam perlombaan global AI, namun perbedaan fundamental antara pendekatan energi dan regulasi menunjukkan masih sulitnya tercapai kesepakatan yang komprehensif. Eropa tampaknya mengambil langkah strategis yang lebih berkelanjutan dan terfokus pada regulasi bersama yang bisa menjadi model masa depan, sementara AS masih melakukan pendekatan yang lebih pragmatis dan terfragmentasi.
--------------------
Analisis Ahli:
Andrew Ng: Kolaborasi internasional dalam AI sangat penting untuk memastikan teknologi ini bermanfaat bagi seluruh umat manusia dan untuk menghindari dominasi pasar oleh segelintir perusahaan besar.
Fei-Fei Li: Sumber daya listrik dan regulasi yang ketat sangat berkaitan karena AI memerlukan daya komputasi yang besar; menggunakan energi bersih adalah langkah cerdas untuk keberlanjutan teknologi.
--------------------
What's Next: Negosiasi internasional akan semakin ketat antara kepentingan nasional dalam pengaturan AI, dengan potensi terjadinya fragmentasi kebijakan antara AS, Eropa, dan negara lain terkait regulasi dan pengembangan teknologi AI.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/technology/artificial-intelligence/europe-looks-embrace-ai-paris-summits-2nd-day-while-global-consensus-unclear-2025-02-11/
[1] https://www.reuters.com/technology/artificial-intelligence/europe-looks-embrace-ai-paris-summits-2nd-day-while-global-consensus-unclear-2025-02-11/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tema utama dari KTT Kecerdasan Buatan di Paris?A
Tema utama dari KTT Kecerdasan Buatan di Paris adalah kolaborasi global untuk mengembangkan AI yang berkelanjutan.Q
Siapa yang memimpin delegasi AS di KTT tersebut?A
Delegasi AS di KTT tersebut dipimpin oleh Wakil Presiden JD Vance.Q
Apa yang ditekankan oleh Emmanuel Macron mengenai energi untuk AI?A
Emmanuel Macron menekankan pentingnya menggunakan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan daya AI.Q
Apa rencana Ursula von der Leyen terkait strategi AI di Eropa?A
Ursula von der Leyen berencana untuk mengumumkan strategi baru yang akan mempercepat dan menyederhanakan regulasi AI di Eropa.Q
Apa tawaran yang dibuat oleh konsorsium yang dipimpin oleh Elon Musk?A
Konsorsium yang dipimpin oleh Elon Musk menawarkan $97,4 miliar untuk membeli OpenAI.