Dilema Riot: Monetisasi League of Legends Vs Investasi Besar Arcane
Courtesy of Forbes

Dilema Riot: Monetisasi League of Legends Vs Investasi Besar Arcane

11 Feb 2025, 17.28 WIB
218 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Perubahan dalam monetisasi League of Legends menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pemain.
  • Riot Games menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran untuk proyek besar.
  • Komunitas League of Legends khawatir tentang masa depan game dan kualitas skin yang ditawarkan.
Komunitas League of Legends sedang marah karena penghapusan Hextech Chests, yang dulunya merupakan cara untuk mendapatkan skin gratis. Riot Games, pengembang game ini, menganggap mekanisme tersebut tidak berkelanjutan dari segi pendapatan. Mereka menjelaskan bahwa skin adalah sumber utama pendapatan untuk mengembangkan game dan berbagai kontennya. Namun, penghapusan Hextech Chests menyebabkan penurunan pengeluaran pemain untuk skin berbayar, yang membuat Riot harus mencari cara baru untuk meningkatkan pendapatan.
Di sisi lain, ada pernyataan dari pimpinan Riot yang menyebutkan bahwa mereka menghasilkan banyak uang dari penjualan skin, yang memungkinkan mereka untuk berinvestasi dalam proyek besar seperti serial Netflix "Arcane". Meskipun "Arcane" sukses, banyak pemain merasa bahwa mereka tidak ingin membayar lebih untuk konten yang tidak langsung terkait dengan permainan. Dengan adanya pemotongan pekerjaan di Riot dan kekhawatiran tentang masa depan League of Legends, banyak pemain merasa bingung dan khawatir tentang arah yang diambil oleh pengembang.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/paultassi/2025/02/11/riots-league-of-legends-and-arcane-statements-contradict-each-other/

Analisis Ahli

Daniel Ahmad (Game Industry Analyst)
"Riot harus menemukan keseimbangan antara monetisasi jangka pendek dan investasi jangka panjang agar komunitas tetap loyal, sekaligus memastikan keuangan perusahaan tetap sehat."
Jeff Grubb (Video Game Reporter)
"Langkah penghapusan Hextech Chests bisa jadi indikasi Riot sedang menghadapi tekanan finansial yang lebih besar dari yang terlihat, walaupun proyek seperti Arcane sukses secara brand."

Analisis Kami

"Ketidakjelasan komunikasi Riot antara kebutuhan finansial dan investasi besar di proyek eksternal seperti Arcane menciptakan ketidakpercayaan di kalangan pemain. Riot perlu meninjau ulang strategi monetisasi agar tidak merusak ekosistem komunitas yang selama ini jadi fondasi utama kesuksesan game mereka."

Prediksi Kami

Jika Riot terus meningkatkan monetisasi dan mengurangi konten gratis tanpa memperhatikan kepuasan pemain, bisa terjadi penurunan loyalitas dan basis pemain jangka panjang serta munculnya tekanan komunitas yang semakin besar.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan Hextech Chests di League of Legends?
A
Hextech Chests telah dihapus dari League of Legends karena dianggap tidak berkelanjutan dari perspektif pendapatan.
Q
Mengapa Riot Games menganggap Hextech Chests tidak berkelanjutan?
A
Riot Games menganggap Hextech Chests tidak berkelanjutan karena menyebabkan kurangnya pengeluaran pada skin berbayar.
Q
Apa yang dikatakan Marc Merrill tentang hubungan antara skin dan proyek besar seperti Arcane?
A
Marc Merrill menyatakan bahwa mereka menjual skin untuk mendanai proyek besar seperti Arcane, bukan sebaliknya.
Q
Bagaimana reaksi komunitas terhadap perubahan monetisasi di League of Legends?
A
Komunitas menunjukkan ketidakpuasan terhadap perubahan monetisasi dan merasa bahwa skin yang ditawarkan semakin buruk.
Q
Apa dampak dari pemutusan hubungan kerja di Riot Games terhadap pengembangan game?
A
Pemutusan hubungan kerja di Riot Games dapat mempengaruhi pengembangan game dan kualitas produk yang dihasilkan.