Semua
Anduril mengambil alih program headset Angkatan Darat AS senilai Rp 361.79 triliun ($22 miliar) milik Microsoft.
Courtesy of Reuters
Teknologi
Robotika

Anduril mengambil alih program headset Angkatan Darat AS senilai Rp 361.79 triliun ($22 miliar) milik Microsoft.

12 Feb 2025, 01.53 WIB
102 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Anduril mengambil alih pengembangan sistem headset realitas campuran untuk Angkatan Darat AS.
  • Program IVAS bertujuan untuk meningkatkan kesadaran situasional tentara melalui teknologi AR dan VR.
  • Anduril menjalin kemitraan dengan OpenAI untuk memanfaatkan data pertahanan dalam pelatihan kecerdasan buatan.
Perusahaan teknologi pertahanan Anduril, yang didirikan oleh Palmer Luckey, akan mengambil alih pengembangan dan produksi program headset realitas campuran milik Microsoft untuk Angkatan Darat AS. Proyek ini, yang disebut Integrated Visual Augmentation System (IVAS), bertujuan untuk memberikan sistem yang dapat dikenakan oleh tentara yang menggabungkan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) untuk meningkatkan kesadaran situasional dan mendukung komando misi. Selain itu, Microsoft Azure akan menjadi platform cloud utama untuk semua teknologi terkait IVAS dan AI Anduril.
Baca juga: Meta dan Anduril Kolaborasi Ciptakan Perangkat AR Canggih untuk Tentara AS
Kesepakatan ini masih memerlukan persetujuan dari Departemen Pertahanan AS. Anduril juga telah menjalin kemitraan dengan OpenAI, pembuat ChatGPT, untuk meningkatkan penggunaan data pertahanan dalam pelatihan kecerdasan buatan. Berita ini muncul di tengah pembicaraan tentang putaran pendanaan baru yang dapat meningkatkan nilai perusahaan hingga Rp 460.46 triliun ($28 miliar) .
Sumber: https://www.reuters.com/technology/anduril-takes-over-microsofts-22-billion-us-army-headset-program-2025-02-11/

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa yang mendirikan Anduril?
A
Anduril didirikan oleh Palmer Luckey.
Q
Apa tujuan dari program IVAS?
A
Tujuan dari program IVAS adalah untuk memberikan sistem wearable yang mengintegrasikan AR dan VR kepada tentara.
Q
Dengan siapa Anduril menjalin kemitraan untuk meningkatkan data pertahanan?
A
Anduril menjalin kemitraan dengan OpenAI untuk meningkatkan penggunaan data pertahanan dalam pelatihan AI.
Q
Apa yang dilakukan Microsoft dalam proyek ini?
A
Microsoft terlibat dalam proyek ini dengan mengembangkan teknologi headset realitas campuran untuk Angkatan Darat AS.
Q
Mengapa Anduril mengambil alih pengembangan headset untuk Angkatan Darat AS?
A
Anduril mengambil alih pengembangan headset untuk Angkatan Darat AS untuk mengontrol produksi dan pengembangan perangkat keras serta perangkat lunak.

Artikel Serupa

Anduril mengatakan bahwa start-up AI melihat 'vibes' yang baik dari Pentagon baru Trump.Reuters
Teknologi
4 bulan lalu
128 dibaca

Anduril mengatakan bahwa start-up AI melihat 'vibes' yang baik dari Pentagon baru Trump.

Anduril Menghidupkan Kembali Program IVAS Microsoft dan Angkatan DaratForbes
Teknologi
5 bulan lalu
129 dibaca

Anduril Menghidupkan Kembali Program IVAS Microsoft dan Angkatan Darat

Anduril 'mengambil alih' kesepakatan kacamata Angkatan Darat AS ala Iron Man setelah kegagalan Microsoft.InterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
162 dibaca

Anduril 'mengambil alih' kesepakatan kacamata Angkatan Darat AS ala Iron Man setelah kegagalan Microsoft.

Anduril mengambil alih program headset VR militer Microsoft senilai Rp 361.79 triliun ($22 miliar) .TechCrunch
Teknologi
5 bulan lalu
153 dibaca

Anduril mengambil alih program headset VR militer Microsoft senilai Rp 361.79 triliun ($22 miliar) .

Anduril mengambil alih proyek IVAS Microsoft senilai Rp 361.79 triliun ($22 miliar) .Axios
Teknologi
5 bulan lalu
87 dibaca

Anduril mengambil alih proyek IVAS Microsoft senilai Rp 361.79 triliun ($22 miliar) .

Founders Fund sedang dalam pembicaraan untuk mendukung perusahaan pertahanan Anduril dengan valuasi sebesar Rp 460.46 triliun ($28 miliar) , kata sumber.Reuters
Teknologi
5 bulan lalu
99 dibaca

Founders Fund sedang dalam pembicaraan untuk mendukung perusahaan pertahanan Anduril dengan valuasi sebesar Rp 460.46 triliun ($28 miliar) , kata sumber.