Courtesy of Forbes
Ikhtisar 15 Detik
- Kolaborasi antara Anduril dan Microsoft diharapkan dapat mengatasi tantangan dalam pengembangan IVAS.
- Lattice memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan situasional prajurit melalui integrasi teknologi canggih.
- Proyek IVAS merupakan langkah penting dalam modernisasi sistem pertahanan dan keamanan militer.
Palmer Luckey, pendiri Anduril, baru-baru ini mengumumkan bahwa perusahaannya akan mengambil alih pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk proyek Integrated Visual Augmentation System (IVAS) yang bernilai Rp 361.79 triliun ($22 miliar) , bekerja sama dengan Microsoft. Proyek ini sebelumnya mengalami banyak tantangan, terutama dalam bisnis Hololens Microsoft, yang membuat pengembangan IVAS terhambat. Dengan Anduril yang kini memimpin pengembangan perangkat, diharapkan proyek ini dapat berjalan lebih lancar dan efisien, sementara Microsoft tetap terlibat melalui layanan cloud Azure.
Anduril berencana untuk meningkatkan kemampuan IVAS dengan teknologi Lattice, yang membantu dalam pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan. Keberhasilan proyek ini sangat penting bagi industri teknologi augmented reality (AR), karena banyak investasi telah dilakukan tanpa hasil yang memuaskan. Dengan Anduril yang kini memimpin, ada harapan baru untuk meningkatkan kemampuan tempur dan situasional bagi pasukan, yang sangat penting dalam konteks peperangan modern.
--------------------
Analisis Kami: Pengambilalihan oleh Anduril menunjukkan bahwa pengembangan perangkat keras AR militer membutuhkan perusahaan yang tidak hanya punya teknologi tapi juga visi yang kuat dan eksekusi tepat sasaran, yang selama ini belum bisa dicapai oleh Microsoft. Kolaborasi dengan Microsoft dalam cloud akan menciptakan sinergi optimal yang membantu IVAS tidak hanya dari sisi perangkat tapi juga sistem informasi dan AI, membawa potensi revolusi nyata dalam teknologi militer.
--------------------
Analisis Ahli:
Jeff Miller: Kerjasama ini monumental karena perangkat IVAS kini menjadi warfighter-centric dan dibangun dengan visi dan eksekusi yang kuat dari Palmer Luckey serta didukung oleh platform AI Lattice. Ini akan memperkuat fungsi XR di medan tempur dengan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Palmer Luckey: Pendekatan baru dengan Anduril adalah kunci untuk menghidupkan kembali proyek IVAS yang terhenti dan memberikan kemajuan signifikan dalam teknologi augmentasi visual bagi tentara.
--------------------
What's Next: Dengan pengalaman Anduril yang kuat dalam pengembangan perangkat militer dan AI, proyek IVAS kemungkinan akan mengalami percepatan kemajuan dan menghasilkan perangkat yang lebih efisien serta efektif untuk digunakan oleh militer AS dalam beberapa tahun ke depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/moorinsights/2025/02/12/anduril-breathes-new-life-into-microsoft-and-the-armys-ivas-program/
[1] https://www.forbes.com/sites/moorinsights/2025/02/12/anduril-breathes-new-life-into-microsoft-and-the-armys-ivas-program/
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Palmer Luckey dan apa perannya dalam proyek IVAS?A
Palmer Luckey adalah pendiri Anduril yang dikenal sebagai pelopor teknologi augmented reality dan kini terlibat dalam proyek IVAS.Q
Apa itu Anduril dan bagaimana hubungannya dengan Microsoft?A
Anduril adalah perusahaan teknologi yang bekerja sama dengan Microsoft untuk mengembangkan IVAS, di mana Microsoft menyediakan infrastruktur cloud.Q
Mengapa proyek IVAS dianggap penting bagi Departemen Pertahanan AS?A
Proyek IVAS dianggap penting karena dapat meningkatkan kemampuan situasional prajurit dan modernisasi sistem perang.Q
Apa itu Lattice dan bagaimana pengaruhnya terhadap IVAS?A
Lattice adalah platform Anduril yang meningkatkan pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan, berperan penting dalam efektivitas IVAS.Q
Apa tantangan yang dihadapi Microsoft dalam pengembangan IVAS sebelumnya?A
Microsoft menghadapi tantangan desain, manufaktur, dan organisasi dalam pengembangan IVAS, yang menyebabkan proyek ini terhambat.