Courtesy of Forbes
Bagaimana AI dan BCI Membantu Astronot Menjelajah Luar Angkasa dengan Lebih Baik
12 Feb 2025, 20.42 WIB
130 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kecerdasan buatan dapat memberikan dukungan penting bagi astronot di luar angkasa.
- Misi luar angkasa dapat mengalami penundaan yang signifikan, mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan astronot.
- Teknologi baru seperti antarmuka otak-komputer dan realitas tertambah dapat meningkatkan kinerja astronot dalam lingkungan ekstrem.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kecerdasan buatan (AI) bisa sangat berguna bagi astronaut yang berada di luar angkasa. Astronaut sering merasa terasing dan berada di lingkungan yang tidak familiar, sehingga teknologi seperti antarmuka otak-komputer (BCI) sedang dikembangkan untuk membantu mereka berkomunikasi dan mendukung kondisi mental mereka. BCI ini dapat mengukur aliran darah dan sinyal listrik di otak untuk menentukan keadaan kognitif astronaut, sehingga lingkungan mereka bisa disesuaikan untuk meningkatkan kinerja.
Saat ini, astronaut Sunita Williams dan Butch Wilmore terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) lebih lama dari yang direncanakan karena masalah teknis, dan mereka mungkin tidak akan kembali sampai Maret mendatang. Situasi ini menunjukkan pentingnya teknologi baru, termasuk AI, untuk membantu astronaut dalam menjalani misi yang lebih panjang dan menantang di luar angkasa. Dengan bantuan AI, astronaut diharapkan dapat lebih mudah beradaptasi dan menjalankan tugas mereka di lingkungan yang ekstrem.
--------------------
Analisis Kami: Penggabungan AI dan BCI dalam misi luar angkasa adalah terobosan yang tidak hanya akan memperpanjang daya tahan fisik dan mental astronot, tapi juga membuka jalan bagi metode komunikasi dan kolaborasi baru yang sangat efektif di lingkungan ekstrem. Namun, tantangan keamanan dan privasi data otak harus segera diantisipasi agar teknologi ini dapat diterima secara luas dan digunakan secara aman.
--------------------
Analisis Ahli:
Alex Karim El Adl: Teknologi BCI yang mengukur aliran darah dan sinyal listrik otak dapat secara real-time membantu mencegah stres dan kelelahan astronot selama misi panjang.
Sunita Williams: Pengalaman saya menunjukkan bahwa adaptasi fisik dan mental di luar angkasa itu menantang, sehingga kesinambungan dukungan teknologi sangat diperlukan untuk keberhasilan misi masa depan.
--------------------
Baca juga: NASA Ciptakan Satelit Pintar yang Bisa Memilih Objek Observasi Sendiri Dalam Hitungan Detik
What's Next: Di masa depan, teknologi AI yang terintegrasi dengan BCI akan menjadi bagian penting dalam operasi luar angkasa dengan memberikan dukungan mental dan fisik yang berkelanjutan bagi astronot, sehingga mempercepat eksplorasi manusia ke wilayah baru seperti Mars.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/johnwerner/2025/02/12/ai-in-space-astronauts-are-likely-to-need-help/
[1] https://www.forbes.com/sites/johnwerner/2025/02/12/ai-in-space-astronauts-are-likely-to-need-help/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari penelitian Alex Karim El Adl di MIT Media Lab?A
Tujuan dari penelitian Alex Karim El Adl adalah untuk mengembangkan antarmuka otak-komputer yang membantu astronot berkomunikasi lebih mudah di luar angkasa.Q
Mengapa astronot membutuhkan dukungan kecerdasan buatan di luar angkasa?A
Astronot membutuhkan dukungan kecerdasan buatan karena mereka berada di lingkungan yang tidak familiar dan terisolasi, yang dapat mempengaruhi kinerja kognitif mereka.Q
Apa yang terjadi dengan misi Suni Williams dan Butch Wilmore di Stasiun Luar Angkasa Internasional?A
Misi Suni Williams dan Butch Wilmore di Stasiun Luar Angkasa Internasional telah diperpanjang dari delapan hari menjadi hampir delapan bulan karena masalah teknis dengan pesawat ruang angkasa.Q
Bagaimana antarmuka otak-komputer dapat membantu astronot?A
Antarmuka otak-komputer dapat membantu astronot dengan memantau keadaan kognitif mereka dan memodulasi lingkungan untuk mendukung kinerja mereka.Q
Apa rencana NASA untuk eksplorasi bulan dan Mars di masa depan?A
NASA merencanakan misi ke bulan pada tahun 2027 dan eksplorasi Mars dalam dekade berikutnya.