Courtesy of YahooFinance
Inflasi AS Meningkat, Pasar Gelisah dan Suku Bunga Fed Bisa Tetap Tinggi
13 Feb 2025, 05.26 WIB
120 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Data inflasi yang tinggi mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve.
- Pasar saham menunjukkan reaksi campuran terhadap berita ekonomi terbaru.
- Pembicaraan antara pemimpin dunia dapat mempengaruhi harga minyak dan stabilitas pasar.
Data inflasi di Amerika Serikat menunjukkan kenaikan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, menyebabkan pasar keuangan bergejolak. Investor mulai meragukan kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini, dan banyak yang berpikir bahwa suku bunga mungkin akan tetap tinggi lebih lama. Inflasi konsumen naik 0,5% pada Januari, yang merupakan kenaikan terbesar sejak Agustus 2023. Hal ini membuat pasar saham, termasuk S&P 500 dan Nasdaq, mengalami fluktuasi, dengan S&P 500 ditutup sedikit lebih rendah.
Baca juga: Pasar Saham Asia Menguat Didukung Data Inflasi AS yang Lebih Rendah dan Ketidakpastian Perang Dagang
Sementara itu, harga minyak turun setelah berita tentang pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai konflik di Ukraina. Di Asia, pasar saham menunjukkan sedikit kenaikan, dan beberapa data ekonomi penting dari Jepang dan China diharapkan akan dirilis. Para analis memperingatkan bahwa jika inflasi tetap tinggi, Federal Reserve mungkin tidak akan dapat mengurangi suku bunga sama sekali tahun ini.
--------------------
Analisis Kami: Inflasi yang masih berada di atas ekspektasi memperlihatkan bahwa Fed harus sangat hati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter. Pasar dan investor harus bersiap menghadapi periode volatilitas lebih lama dengan ekspektasi suku bunga tetap tinggi yang dapat memperlambat pemulihan ekonomi.
--------------------
Analisis Ahli:
Ellen Zentner: Fed harus menunggu tanda jelas inflasi menurun sebelum memangkas suku bunga, menandakan kebijakan 'lebih tinggi untuk lebih lama'.
Seema Shah: Jika tren inflasi ini berlanjut, risiko kenaikan inflasi menghambat pemangkasan suku bunga tahun ini cukup besar.
Chris Zaccarelli: Pasar harus bersiap mengalami reaksi negatif terhadap potensi suku bunga yang tetap tinggi atau bahkan naik lagi di masa depan.
--------------------
What's Next: Kebijakan moneter Federal Reserve kemungkinan akan tetap ketat hingga inflasi benar-benar menunjukkan tren penurunan, sehingga pemangkasan suku bunga mungkin tertunda sampai akhir 2024 atau bahkan awal 2025.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/bonds-slump-stocks-waver-hot-222613938.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/bonds-slump-stocks-waver-hot-222613938.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penjualan obligasi pemerintah AS?A
Penjualan obligasi pemerintah AS disebabkan oleh data inflasi yang tinggi, yang mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.Q
Bagaimana reaksi pasar saham terhadap data inflasi yang tinggi?A
Pasar saham mengalami fluktuasi, dengan S&P 500 turun 0,3% dan Nasdaq 100 naik 0,1% setelah data inflasi dirilis.Q
Siapa yang terlibat dalam pembicaraan mengenai konflik di Ukraina?A
Donald Trump dan Vladimir Putin terlibat dalam pembicaraan mengenai konflik di Ukraina.Q
Apa yang dikatakan Jerome Powell tentang inflasi?A
Jerome Powell menyatakan bahwa meskipun ada kemajuan dalam mengendalikan inflasi, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan dan kebijakan harus tetap ketat.Q
Apa yang diharapkan pasar terkait suku bunga Federal Reserve?A
Pasar kini memperkirakan bahwa pemotongan suku bunga Federal Reserve mungkin tidak akan terjadi hingga Desember.