Tether Mungkin Harus Menjual Beberapa Cadangan untuk Mematuhi Aturan Stablecoin AS: JPMorgan
Courtesy of CoinDesk

Tether Mungkin Harus Menjual Beberapa Cadangan untuk Mematuhi Aturan Stablecoin AS: JPMorgan

13 Feb 2025, 21.58 WIB
133 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tether mungkin harus menjual aset untuk mematuhi regulasi baru yang diusulkan.
  • STABLE Act dan GENIUS Act menetapkan persyaratan ketat untuk cadangan stablecoin.
  • Kepatuhan cadangan Tether menurun seiring dengan meningkatnya pasokan stablecoin.
Perusahaan Tether, yang menerbitkan stablecoin USDT, mungkin menghadapi tantangan jika regulasi stablecoin yang diusulkan di AS disetujui. Menurut laporan dari bank Wall Street, JPMorgan, undang-undang baru ini akan mewajibkan Tether untuk menjual beberapa cadangan asetnya agar sesuai dengan aturan yang lebih ketat. Tether saat ini menguasai 60% pasar stablecoin dengan nilai pasar sekitar Rp 2.34 quadriliun ($142 miliar) , tetapi laporan menunjukkan bahwa cadangannya hanya 66% sesuai dengan undang-undang STABLE dan 83% sesuai dengan undang-undang GENIUS.
Regulasi baru ini akan mengharuskan Tether untuk mengganti aset yang tidak sesuai dengan aset yang memenuhi syarat, seperti obligasi pemerintah AS. Tether juga harus lebih transparan dan melakukan audit cadangan lebih sering. Meskipun ada tantangan ini, Tether memiliki aset likuid yang cukup besar dan menghasilkan keuntungan yang signifikan, sehingga mereka percaya dapat beradaptasi dengan persyaratan baru tersebut.
Sumber: https://www.coindesk.com/markets/2025/02/13/tether-may-have-to-sell-some-reserves-to-comply-with-u-s-stablecoin-rules-jpmorgan

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tantangan yang dihadapi Tether terkait regulasi stablecoin yang diusulkan?
A
Tether menghadapi tantangan dalam mematuhi regulasi stablecoin yang diusulkan, yang dapat memaksa mereka untuk menjual beberapa cadangan mereka.
Q
Apa isi dari STABLE Act dan GENIUS Act?
A
STABLE Act menetapkan regulasi ketat untuk stablecoin, sementara GENIUS Act mengatur stablecoin dengan batasan federal dan memungkinkan regulasi negara bagian.
Q
Bagaimana JPMorgan menilai kepatuhan cadangan Tether?
A
JPMorgan mencatat bahwa cadangan Tether hanya 66% sesuai dengan STABLE Act dan 83% sesuai dengan GENIUS Act.
Q
Apa yang harus dilakukan Tether untuk mematuhi regulasi baru?
A
Tether harus mengganti aset yang tidak sesuai dengan aset yang sesuai, yang berarti mereka mungkin perlu menjual aset non-compliant.
Q
Siapa Paolo Ardoino dan apa komentarnya tentang laporan JPMorgan?
A
Paolo Ardoino adalah CEO Tether yang menyatakan bahwa analis JPMorgan mungkin merasa iri karena tidak memiliki bitcoin.

Artikel Serupa

Prediksi Harga USDT: Tantangan Regulasi dan Strategi Tether Menjaga StabilitasYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
46 dibaca

Prediksi Harga USDT: Tantangan Regulasi dan Strategi Tether Menjaga Stabilitas

Adopsi Stablecoin Bisa Dorong Permintaan Treasury Bills dan Ubah Pasar Obligasi ASYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
65 dibaca

Adopsi Stablecoin Bisa Dorong Permintaan Treasury Bills dan Ubah Pasar Obligasi AS

Tether Sekarang 'Terlalu Besar Untuk Gagal,' Kata Anthony Pompliano: Berikut AlasannyaYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
39 dibaca

Tether Sekarang 'Terlalu Besar Untuk Gagal,' Kata Anthony Pompliano: Berikut Alasannya

Adopsi Stablecoin di AS Terhambat oleh Kurangnya Regulasi, Kata S&P.CoinDesk
Finansial
5 bulan lalu
211 dibaca

Adopsi Stablecoin di AS Terhambat oleh Kurangnya Regulasi, Kata S&P.

Tether Mungkin Harus Menjual Beberapa Bitcoin untuk Mematuhi Aturan Stablecoin AS: JPMorganCoinDesk
Finansial
5 bulan lalu
130 dibaca

Tether Mungkin Harus Menjual Beberapa Bitcoin untuk Mematuhi Aturan Stablecoin AS: JPMorgan

Tether Melaporkan Laba Rp 213.78 triliun ($13 Miliar)  untuk 2024, Dengan Kenaikan Harga Bitcoin dan Emas BerkontribusiCoinDesk
Finansial
6 bulan lalu
254 dibaca

Tether Melaporkan Laba Rp 213.78 triliun ($13 Miliar) untuk 2024, Dengan Kenaikan Harga Bitcoin dan Emas Berkontribusi