Courtesy of CoinDesk
Tether Terancam Regulasi Baru Stablecoin AS, Harus Penyesuaian Cadangan
13 Feb 2025, 22.52 WIB
142 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tether mungkin perlu menjual aset non-compliant untuk memenuhi regulasi baru.
- Regulasi stablecoin dapat mempengaruhi dominasi pasar Tether.
- Kepatuhan terhadap regulasi baru akan memerlukan perubahan signifikan dalam struktur cadangan Tether.
Perusahaan Tether, yang menerbitkan stablecoin USDT, mungkin akan menghadapi tantangan jika regulasi stablecoin baru di AS disetujui. Menurut laporan dari bank Wall Street, JPMorgan, undang-undang yang diusulkan mengharuskan Tether untuk menjual beberapa cadangan asetnya agar sesuai dengan aturan baru tersebut. Tether saat ini menguasai 60% pasar stablecoin dengan nilai pasar sekitar Rp 2.34 quadriliun ($142 miliar) , tetapi laporan menunjukkan bahwa cadangan mereka hanya 66% sesuai dengan undang-undang STABLE dan 83% sesuai dengan undang-undang GENIUS.
Regulasi baru ini akan mengharuskan Tether untuk mengganti aset yang tidak sesuai dengan aset yang memenuhi syarat, seperti obligasi pemerintah AS. Tether juga harus lebih transparan dan melakukan audit cadangan lebih sering. Meskipun ada tantangan ini, Tether memiliki aset likuid yang cukup besar dan menghasilkan keuntungan yang signifikan, sehingga mereka percaya dapat beradaptasi dengan persyaratan baru tersebut.
--------------------
Analisis Kami: Regulasi ini penting untuk stabilitas dan kepercayaan pasar dalam dunia stablecoin. Tether yang dominan harus lebih transparan dan berhati-hati agar tidak kehilangan kepercayaan pengguna dan menghindari risiko likuiditas yang mungkin muncul dari penjualan aset non-kompliannya.
--------------------
Analisis Ahli:
Nikolaos Panigirtzoglou: Penurunan rasio kepatuhan cadangan Tether menunjukkan tantangan signifikan dalam memenuhi regulasi baru, terutama jika volume stablecoin terus meningkat.
--------------------
What's Next: Tether kemungkinan akan melakukan penyesuaian signifikan dalam komposisi aset cadangannya agar sesuai dengan regulasi baru, yang dapat mempengaruhi pasar stablecoin dan aset kripto terkait selama proses transisi.
Referensi:
[1] https://www.coindesk.com/markets/2025/02/13/tether-may-have-to-sell-some-reserves-to-comply-with-u-s-stablecoin-rules-jpmorgan
[1] https://www.coindesk.com/markets/2025/02/13/tether-may-have-to-sell-some-reserves-to-comply-with-u-s-stablecoin-rules-jpmorgan
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tantangan yang dihadapi Tether terkait regulasi stablecoin yang diusulkan?A
Tether menghadapi tantangan untuk mematuhi regulasi baru yang mungkin mengharuskan mereka menjual beberapa aset cadangan mereka.Q
Apa isi dari STABLE Act dan GENIUS Act?A
STABLE Act menetapkan persyaratan cadangan yang lebih ketat, sementara GENIUS Act memberikan kemungkinan regulasi negara bagian.Q
Bagaimana JPMorgan menilai kepatuhan cadangan Tether?A
JPMorgan menyatakan bahwa cadangan Tether hanya 66% compliant di bawah STABLE Act dan 83% di bawah GENIUS Act.Q
Apa yang dikatakan CEO Tether mengenai laporan JPMorgan?A
CEO Tether, Paolo Ardoino, menyebut bahwa analis JPMorgan 'salty' karena mereka tidak memiliki bitcoin.Q
Mengapa transparansi dan audit cadangan menjadi penting bagi Tether?A
Transparansi dan audit cadangan penting untuk memastikan kepatuhan dan kepercayaan terhadap stabilitas Tether.