Prediksi Harga USDT: Tantangan Regulasi dan Strategi Tether Menjaga Stabilitas
Courtesy of YahooFinance

Prediksi Harga USDT: Tantangan Regulasi dan Strategi Tether Menjaga Stabilitas

Membahas prediksi harga USDT dan tantangan yang dihadapi terkait regulasi, transparansi cadangan, serta persaingan pasar, sekaligus melihat upaya Tether untuk beradaptasi dan menjaga stabilitas nilai stablecoin-nya.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
31 Mei 2025, 00.14 WIB
32 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tether menghadapi tantangan regulasi yang dapat mempengaruhi operasi dan permintaan USDT.
  • Dominasi Tron dalam penerbitan USDT memberi keuntungan biaya dan efisiensi transaksi.
  • Rencana Paolo Ardoino untuk transparansi dan kepatuhan dapat memperkuat posisi Tether di pasar.
Amerika Serikat - USDT atau Tether adalah salah satu stablecoin terbesar di dunia yang nilai rupiahnya dipatok dekat Rp 16.45 ribu ($1) . Meskipun terlihat stabil, Tether menghadapi berbagai risiko seperti tekanan regulasi ketat dan pengawasan cadangan yang bisa mempengaruhi kepercayaan pengguna dan stabilitas harga. Pemerintah AS dan Uni Eropa berencana mengatur stablecoin lebih ketat untuk menghindari risiko sistemik.
Salah satu regulasi penting yang sedang dibahas adalah GENIUS Act di AS, yang mewajibkan stablecoin besar seperti Tether memiliki cadangan 100% dan pengawasan oleh pemerintah. Walaupun ini bisa meningkatkan kredibilitas Tether, biaya kepatuhan yang meningkat dapat menekan keuntungan. Di sisi lain, Asia seperti Thailand mengadopsi Tether dengan regulasi yang berbeda, menambah kompleksitas internasional.
Tether menempatkan cadangan besar senilai Rp 1.97 quadriliun ($120 miliar) pada U.S. Treasuries yang memberi stabilitas nilai, tetapi juga menghadapi risiko jika suku bunga berubah. Dominasi Tether dipertahankan juga melalui strategi teknis seperti penggunaan jaringan Tron yang menawarkan transaksi cepat dan murah, melampaui jumlah USDT di jaringan Ethereum yang selama ini populer.
Persaingan dari stablecoin bank besar dan potensi peluncuran mata uang digital bank sentral (CBDC) menjadi ancaman bagi pangsa pasar Tether yang saat ini mencapai 68%. Namun, Tether merespon dengan mengembangkan stablecoin yang patuh regulasi dan memperluas ke segmen baru seperti AI dan telekomunikasi untuk mendiversifikasi portofolio dan mengurangi ketergantungan pada USDT saja.
Kesimpulannya, harga USDT selama 6 hingga 12 bulan ke depan akan bergantung pada kemampuan Tether mengelola regulasi, menjaga kepercayaan melalui transparansi cadangan, dan bertahan dalam persaingan pasar. Karena itu, sentimen pasar masih condong optimis namun waspada terhadap potensi risiko baru yang bisa muncul.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa risiko utama yang dihadapi Tether USDt?
A
Risiko utama yang dihadapi Tether USDt termasuk perubahan regulasi, pengawasan cadangan, dan meningkatnya kompetisi di pasar stablecoin.
Q
Apa isi dari GENIUS Act yang diusulkan oleh Senat AS?
A
GENIUS Act mengusulkan agar penerbit stablecoin seperti Tether harus memiliki cadangan 100% dan diawasi secara federal untuk meningkatkan kredibilitas.
Q
Bagaimana posisi Tether dalam pasar stablecoin saat ini?
A
Tether saat ini memegang sekitar 68% pangsa pasar stablecoin, tetapi menghadapi kompetisi dari stablecoin konsorsium bank dan CBDC.
Q
Apa yang dilakukan Paolo Ardoino untuk meningkatkan transparansi Tether?
A
Paolo Ardoino berfokus pada upaya transparansi dan berencana untuk mengembangkan stablecoin yang mematuhi regulasi untuk menarik institusi.
Q
Mengapa cadangan Tether yang besar di U.S. Treasuries bisa menjadi risiko?
A
Cadangan besar Tether di U.S. Treasuries dapat menimbulkan risiko terkait suku bunga jika Federal Reserve memutuskan untuk menurunkan suku bunga.

Artikel Serupa

Regulasi Stablecoin Dorong Adopsi Besar-besaran dan Dominasi Dolar ASYahooFinance
Finansial
25 hari lalu
53 dibaca

Regulasi Stablecoin Dorong Adopsi Besar-besaran dan Dominasi Dolar AS

Tether Sekarang 'Terlalu Besar Untuk Gagal,' Kata Anthony Pompliano: Berikut AlasannyaYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
30 dibaca

Tether Sekarang 'Terlalu Besar Untuk Gagal,' Kata Anthony Pompliano: Berikut Alasannya

Adopsi Stablecoin di AS Terhambat oleh Kurangnya Regulasi, Kata S&P.CoinDesk
Finansial
3 bulan lalu
146 dibaca

Adopsi Stablecoin di AS Terhambat oleh Kurangnya Regulasi, Kata S&P.

Tether Mungkin Harus Menjual Beberapa Bitcoin untuk Mematuhi Aturan Stablecoin AS: JPMorganCoinDesk
Finansial
3 bulan lalu
91 dibaca

Tether Mungkin Harus Menjual Beberapa Bitcoin untuk Mematuhi Aturan Stablecoin AS: JPMorgan

Tether Mungkin Harus Menjual Beberapa Cadangan untuk Mematuhi Aturan Stablecoin AS: JPMorganCoinDesk
Finansial
3 bulan lalu
86 dibaca

Tether Mungkin Harus Menjual Beberapa Cadangan untuk Mematuhi Aturan Stablecoin AS: JPMorgan

Tether Melaporkan Laba Rp 213.78 triliun ($13 Miliar)  untuk 2024, Dengan Kenaikan Harga Bitcoin dan Emas BerkontribusiCoinDesk
Finansial
4 bulan lalu
187 dibaca

Tether Melaporkan Laba Rp 213.78 triliun ($13 Miliar) untuk 2024, Dengan Kenaikan Harga Bitcoin dan Emas Berkontribusi