Courtesy of Forbes

Perjuangan dan Terobosan Terbaru dalam Pengobatan Endometriosis yang Menyakitkan

13 Feb 2025, 19.04 WIB

174 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Endometriosis adalah kondisi serius yang mempengaruhi banyak wanita dan sering kali sulit didiagnosis.
Ada kebutuhan mendesak untuk terapi baru yang lebih efektif untuk mengatasi endometriosis.
Investasi dalam kesehatan wanita semakin diakui sebagai peluang pasar yang signifikan oleh industri farmasi.

Endometriosis adalah penyakit inflamasi kronis yang mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup lebih dari satu dari sepuluh wanita usia reproduksi di seluruh dunia, sekitar 190 juta wanita. Gejala endometriosis sering muncul pada usia muda dan dapat mengganggu pendidikan, karier, serta kesuburan. Sayangnya, banyak wanita membutuhkan waktu rata-rata tujuh tahun dan setidaknya tujuh dokter sebelum mendapatkan diagnosis yang tepat, karena tidak ada tes darah atau skrining yang mudah untuk mendeteksi kondisi ini. Saat ini, pengobatan yang ada, seperti obat pereda nyeri dan kontrasepsi hormonal, sering kali tidak memberikan bantuan yang cukup atau menyebabkan efek samping yang tidak dapat ditoleransi.

Perusahaan Gesynta Pharma dari Swedia telah mengamankan dana sebesar Rp 444.01 miliar ($27 juta) untuk mengembangkan obat baru non-hormonal bernama Vipoglanstat yang ditujukan untuk mengobati endometriosis. Obat ini bekerja dengan menargetkan enzim yang berperan dalam rasa sakit dan perkembangan lesi endometriosis. Penelitian awal menunjukkan bahwa Vipoglanstat dapat mengurangi lesi dan rasa sakit secara signifikan. Meskipun lebih dari setengah populasi dunia adalah wanita, investasi dalam kesehatan wanita masih sangat rendah. Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan wanita, diharapkan akan ada lebih banyak investasi di masa depan untuk mengatasi masalah kesehatan yang unik bagi wanita.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/jenniferkitepowell/2025/02/13/gesynta-pharma-receives-27-m-for-endometriosis-novel-therapy-drug/

Analisis Kami

"Perkembangan terapi non-hormonal untuk endometriosis ini sangat menjanjikan karena membuka opsi baru bagi pasien yang selama ini mengalami keterbatasan pengobatan. Namun, tantangan utama tetap pada edukasi masyarakat dan sistem kesehatan agar diagnosis bisa dipercepat dan terapi lebih tepat sasaran."

Analisis Ahli

Professor Linda Giudice

"Vipoglanstat adalah terobosan penting dalam pengembangan terapi baru yang tidak bergantung pada hormon, sehingga membuka peluang bagi pasien yang tidak cocok dengan terapi hormonal tradisional."

Prediksi Kami

Dengan tingginya kebutuhan dan dukungan investasi yang meningkat, terapi non-hormonal seperti Vipoglanstat akan memasuki fase uji klinis lanjutan dan berpotensi menjadi standar baru dalam pengobatan endometriosis di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Apa itu endometriosis?

Endometriosis adalah penyakit inflamasi kronis yang mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup lebih dari satu dari sepuluh wanita usia reproduksi.

Siapa yang berbicara tentang tantangan diagnosis endometriosis?

Dr. Laura Homewood, seorang ahli bedah ginekologi, berbicara tentang tantangan dalam diagnosis endometriosis di PBS News Hour.

Apa yang dilakukan Gesynta Pharma AB?

Gesynta Pharma AB mengembangkan obat anti-inflamasi dan pereda nyeri untuk pengobatan endometriosis dan telah mengamankan pendanaan untuk pengembangan obat baru.

Apa itu Vipoglanstat dan untuk apa digunakan?

Vipoglanstat adalah kandidat obat non-hormonal yang ditargetkan untuk pengobatan endometriosis, menargetkan enzim yang terlibat dalam rasa sakit dan perkembangan lesi.

Mengapa kesehatan wanita dianggap sebagai peluang investasi yang belum dimanfaatkan?

Kesehatan wanita dianggap sebagai peluang investasi yang belum dimanfaatkan karena kurangnya perhatian dan pendanaan dalam penelitian dan pengembangan medis yang berfokus pada kondisi yang mempengaruhi wanita.