Courtesy of YahooFinance
Terobosan Obat Baru Targetkan RNA ‘Sampah’ untuk Atasi Penyakit Jantung
Menginformasikan tentang perkembangan dan investasi di bidang terapi berbasis long non-coding RNA untuk mengatasi berbagai penyakit serius, khususnya pada kondisi jantung bawaan yang belum memiliki obat efektif.
08 Mei 2025, 15.00 WIB
107 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penelitian menunjukkan bahwa RNA non-koding memiliki peran penting dalam pengaturan gen dan dapat menjadi target obat yang potensial.
- Haya Therapeutics berhasil mengumpulkan dana untuk penelitian lebih lanjut dalam mengembangkan terapi baru untuk penyakit jantung.
- Kegagalan obat Bristol Myers Squibb membuka peluang bagi perusahaan lain dalam pengobatan kardiomiopati non-obstruktif.
tidak spesifik, kemungkinan Amerika Serikat - Dulu, banyak ilmuwan menganggap DNA yang tidak menghasilkan protein sebagai sampah tanpa fungsi. Tapi sekarang, DNA ini ternyata sangat penting karena menghasilkan RNA yang dapat mengatur apakah suatu gen aktif atau tidak.
Perusahaan bioteknologi seperti Haya Therapeutics sedang mengembangkan obat baru dengan menargetkan RNA ini, terutama untuk penyakit berat seperti penyakit jantung bawaan dan obesitas yang sulit disembuhkan selama ini.
Haya baru saja mendapatkan dana investasi sebesar 65 juta dolar untuk mempercepat pengembangan obat utama mereka yang bisa membantu pasien dengan bentuk penyakit jantung yang belum banyak obatnya, yaitu non-obstructive hypertrophic cardiomyopathy.
Obat yang sedang dikembangkan Haya bekerja berbeda dari obat-obat sebelumnya, sebab mereka menargetkan molekul RNA bernama Wisper yang menyebabkan jaringan jantung menebal dan membentuk jaringan parut berbahaya.
Saat ini pengujian klinis akan segera dimulai, dan jika sukses, metode ini bisa membuka jalan baru dalam pengobatan berbagai penyakit kronis dengan memanfaatkan bagian DNA yang dulu dianggap tidak berguna.
--------------------
Analisis Kami: Pendekatan Haya Therapeutics yang memanfaatkan RNA non-koding sebagai target obat adalah langkah revolusioner yang sangat menjanjikan, terutama untuk penyakit fibrosis jantung yang belum banyak terapi efektif. Namun, kesuksesan klinis masih harus dibuktikan, dan pengembangan terapi ini perlu terus didukung dana dan riset mendalam untuk mengatasi tantangan implementasi di manusia.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Elizabeth Blackburn (Nobel Laureate in Molecular Biology): Targeting long non-coding RNAs opens a promising frontier in therapeutics, but translating findings from bench to bedside requires overcoming significant biological complexity.
Dr. Eric Topol (Cardiologist and Researcher): Innovative RNA-guided therapies for cardiac diseases could change treatment paradigms, yet clinical validation remains critical to ascertain safety and efficacy.
--------------------
What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, terapi berbasis RNA non-koding berpotensi menjadi pendekatan baru yang efektif dalam mengobati penyakit kardiovaskular dan beberapa kondisi lain yang saat ini sulit diobati dengan terapi konvensional.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/haya-banks-65m-scour-dark-080000379.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/haya-banks-65m-scour-dark-080000379.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan genom gelap?A
Genom gelap merujuk pada bagian dari genom manusia yang tidak diterjemahkan menjadi protein dan sebelumnya dianggap sebagai DNA 'sampah'.Q
Apa peran RNA non-koding dalam pengobatan penyakit?A
RNA non-koding berperan penting dalam mengatur ekspresi gen dan dapat menjadi target untuk pengobatan berbagai penyakit.Q
Apa tujuan utama dari Haya Therapeutics?A
Tujuan utama Haya Therapeutics adalah untuk mencari target obat dalam genom gelap dan mengembangkan terapi baru untuk penyakit seperti kardiomiopati dan fibrosis.Q
Bagaimana HTX-100 bekerja untuk kardiomiopati non-obstruktif?A
HTX-100 bekerja dengan menekan RNA non-koding Wisper untuk mengurangi penebalan jaringan jantung yang berbahaya.Q
Apa yang terjadi pada obat Bristol Myers Squibb untuk kardiomiopati?A
Obat Bristol Myers Squibb gagal membuktikan efektivitasnya untuk bentuk non-obstruktif kardiomiopati, memberikan kesempatan bagi perusahaan lain untuk bersaing.