Courtesy of YahooFinance
Tarif Timbal Balik AS dan Dampaknya Pada Ekonomi Inggris dan Global
15 Feb 2025, 01.10 WIB
122 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kenaikan nilai pound dipicu oleh kebijakan perdagangan AS yang tidak pasti.
- Manipulasi mata uang menjadi fokus dalam kebijakan perdagangan AS.
- Dampak tarif timbal balik dapat lebih berat bagi Britania dibandingkan dengan negara lain.
Nilai pound Inggris telah meningkat ke level tertinggi tahun ini setelah pemerintah AS mengumumkan bahwa mereka mempertimbangkan manipulasi mata uang sebagai strategi dalam negosiasi perdagangan. Scott Bessent, Sekretaris Keuangan AS, menyatakan bahwa kebijakan perdagangan AS akan mencakup indeks timbal balik yang mempertimbangkan tarif dan hambatan perdagangan lainnya. Manipulasi mata uang adalah ketika pemerintah mengubah nilai mata uangnya untuk mendapatkan keuntungan ekonomi yang tidak adil. Selain itu, pasar global menjadi cemas setelah Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif timbal balik pada negara-negara yang mengenakan pajak atas barang-barang AS, yang dapat berdampak besar pada ekonomi Inggris.
Sementara itu, penjualan ritel di AS mengalami penurunan yang lebih besar dari yang diperkirakan, yang meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga. Penurunan ini terjadi setelah periode belanja Natal yang sibuk, dan dapat menyebabkan harga barang di AS naik sekitar 2% akibat tarif baru. Di Inggris, meskipun ada kekhawatiran tentang tarif, pound tetap menguat, dan pasar saham Inggris mengalami fluktuasi karena dampak dari kebijakan tarif yang diusulkan oleh Trump.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan tarif timbal balik AS berpotensi memperdalam ketegangan perdagangan internasional yang sudah tinggi, terutama bila mencakup pajak seperti VAT yang biasanya dianggap sebagai kebijakan domestik. Meskipun pasar terlihat menenangkan diri saat ini, ketidakpastian dan kompleksitas kebijakan ini bisa menciptakan volatilitas besar dan hambatan pertumbuhan global yang serius.
--------------------
Analisis Ahli:
Paul Ashworth: Tarif timbal balik ini akan meningkatkan rata-rata tarif secara signifikan dan dengan demikian mendorong kenaikan harga konsumen AS, merugikan ekonomi domestik.
Kathleen Brooks: Implementasi tarif timbal balik sangat kompleks dan lambat yang membuat pasar menunda reaksi berlebihan saat ini.
Emmanuel Macron: Kebijakan Trump adalah kejutan besar yang bisa memicu Uni Eropa untuk mempercepat investasi dan strategi kemandirian ekonomi dan pertahanan.
Sam Lowe: AS menggunakan tarif ini sebagai alasan formal untuk mengenakan tarif tinggi pada negara yang ia pilih, tanpa dasar perdagangan yang adil.
--------------------
What's Next: Jika tarif timbal balik AS benar-benar diberlakukan, akan terjadi peningkatan signifikan dalam biaya impor yang mendorong inflasi di AS dan meningkatkan ketegangan perdagangan global, yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia dan memicu respons proteksionis dari berbagai negara.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/pound-jumps-trump-considers-currency-181038332.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/pound-jumps-trump-considers-currency-181038332.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kenaikan nilai pound?A
Kenaikan nilai pound disebabkan oleh pengumuman bahwa AS sedang mempertimbangkan manipulasi mata uang dan penurunan penjualan ritel yang lebih besar dari perkiraan.Q
Siapa yang mengumumkan rencana tarif timbal balik?A
Rencana tarif timbal balik diumumkan oleh Donald Trump, Presiden AS.Q
Apa dampak dari penjualan ritel yang menurun di AS?A
Dampak dari penjualan ritel yang menurun di AS adalah harapan bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga, yang dapat mempengaruhi inflasi.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap kebijakan tarif Donald Trump?A
Reaksi pasar terhadap kebijakan tarif Donald Trump menunjukkan ketidakpastian, tetapi ada harapan bahwa tarif tidak akan segera diterapkan.Q
Apa yang dikatakan Emmanuel Macron tentang kebijakan perdagangan AS?A
Emmanuel Macron menyebut kebijakan perdagangan AS sebagai 'kejut listrik' bagi Eropa dan menyerukan investasi lebih lanjut dalam pertahanan dan teknologi.