Sebuah Studi Baru Mengatakan ChatGPT Lebih Baik Sebagai Terapis Daripada Manusia — Para Ilmuwan Menjelaskan Mengapa
Courtesy of Forbes

Sebuah Studi Baru Mengatakan ChatGPT Lebih Baik Sebagai Terapis Daripada Manusia — Para Ilmuwan Menjelaskan Mengapa

Forbes
Dari Forbes
17 Feb 2025, 15.59 WIB
208 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • ChatGPT dapat memberikan dukungan emosional yang efektif dalam konteks terapi pasangan.
  • Penelitian menunjukkan bahwa AI dapat mengungguli terapis manusia dalam hal kualitas konseling.
  • Meskipun ada manfaat, penggunaan AI dalam terapi harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko di lingkungan yang tidak terawasi.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa ChatGPT, sebuah kecerdasan buatan (AI), dapat memberikan dukungan yang lebih baik dalam terapi pasangan dibandingkan dengan terapis manusia. Dalam eksperimen yang melibatkan 830 peserta, mereka diminta untuk menilai kualitas konseling yang mereka terima dari ChatGPT dan terapis manusia berdasarkan beberapa kriteria, seperti empati dan sensitivitas budaya. Hasilnya menunjukkan bahwa respon dari ChatGPT mendapatkan penilaian yang lebih tinggi secara keseluruhan, meskipun peserta hanya dapat menebak dengan benar siapa yang memberikan respon sekitar 56% dari waktu. Peneliti berpendapat bahwa cara ChatGPT menyampaikan informasi yang lebih kaya dan kontekstual mungkin menjadi alasan mengapa AI ini lebih dihargai.
Namun, meskipun hasilnya menjanjikan, para peneliti memperingatkan bahwa menggunakan AI untuk terapi di dunia nyata bisa berbahaya. Mereka mencatat bahwa ada risiko terkait dengan bagaimana AI menangani topik sensitif, terutama setelah kejadian tragis yang melibatkan seorang remaja. Meskipun banyak orang mulai mencari dukungan emosional dari AI seperti ChatGPT, peneliti menekankan pentingnya memiliki terapis manusia yang terlatih untuk menangani masalah kesehatan mental. Dengan meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan keterbatasan akses ke terapi, penggunaan AI dalam konteks ini mungkin akan terus berkembang, meskipun ada kekhawatiran tentang keamanannya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan penelitian yang dilakukan terkait ChatGPT dalam terapi pasangan?
A
Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi potensi ChatGPT dalam terapi pasangan dan membandingkannya dengan terapis manusia.
Q
Bagaimana peserta menilai kualitas konseling yang diberikan oleh ChatGPT dibandingkan terapis manusia?
A
Peserta memberikan penilaian yang lebih baik terhadap konseling yang diberikan oleh ChatGPT dibandingkan terapis manusia, dengan ChatGPT dianggap lebih menghubungkan dan sensitif secara budaya.
Q
Apa yang ditemukan peneliti mengenai pola bicara antara ChatGPT dan terapis manusia?
A
Peneliti menemukan bahwa ChatGPT cenderung lebih verbose, sementara terapis manusia lebih ringkas, yang mungkin menjadi alasan mengapa ChatGPT mendapatkan penilaian lebih tinggi.
Q
Mengapa penggunaan AI dalam terapi dapat menimbulkan risiko di lingkungan yang tidak terawasi?
A
Penggunaan AI dalam terapi dapat menimbulkan risiko karena ketidakpastian dalam respons yang diberikan, terutama dalam situasi sensitif seperti pertanyaan tentang bunuh diri.
Q
Siapa Taylor Mazza dan bagaimana pengalamannya menggunakan ChatGPT sebagai terapis?
A
Taylor Mazza adalah seorang pembuat konten yang merasa terbantu oleh ChatGPT dalam mendapatkan perspektif objektif dalam hidupnya.

Artikel Serupa

Risiko dan Tantangan Menggunakan Chatbot AI untuk Diagnosis MedisTechCrunch
Teknologi
1 bulan lalu
82 dibaca

Risiko dan Tantangan Menggunakan Chatbot AI untuk Diagnosis Medis

OpenAI Mengubah Proses Pembaruan ChatGPT Setelah Insiden Sycophancy EkstremTechCrunch
Teknologi
1 bulan lalu
150 dibaca

OpenAI Mengubah Proses Pembaruan ChatGPT Setelah Insiden Sycophancy Ekstrem

ChatGPT Membantu Wanita Temukan Kanker yang Terlewatkan DokterInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
65 dibaca

ChatGPT Membantu Wanita Temukan Kanker yang Terlewatkan Dokter

AI-powered therapy shows promise in first clinical trial of mental health study.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
53 dibaca

AI-powered therapy shows promise in first clinical trial of mental health study.

Studi terapi AI yang inovatif memicu dilema moral dalam perawatan kesehatan mental.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
89 dibaca

Studi terapi AI yang inovatif memicu dilema moral dalam perawatan kesehatan mental.

4 Cara Memanfaatkan Konseling AI MultidimensionalForbes
Sains
4 bulan lalu
105 dibaca

4 Cara Memanfaatkan Konseling AI Multidimensional