Courtesy of TechCrunch
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan chatbot untuk diagnosis kesehatan dapat berisiko dan tidak selalu lebih baik daripada metode tradisional.
- Komunikasi yang buruk antara pengguna dan chatbot dapat mengakibatkan keputusan kesehatan yang tidak tepat.
- Diperlukan pengujian lebih lanjut dan evaluasi sistem chatbot sebelum digunakan secara luas dalam konteks kesehatan.
Inggris - Dengan daftar tunggu yang panjang dan biaya yang meningkat dalam sistem perawatan kesehatan, banyak orang beralih ke chatbot bertenaga AI seperti ChatGPT untuk diagnosis diri medis. Namun, sebuah studi yang dipimpin oleh Oxford mengungkapkan bahwa pengguna chatbot tidak membuat keputusan yang lebih baik dibandingkan dengan metode tradisional seperti pencarian online atau penilaian pribadi.
Penelitian ini melibatkan sekitar 1.300 orang di Inggris yang diberi skenario medis yang ditulis oleh sekelompok dokter. Peserta menggunakan model AI seperti GPT-4o, Command R+ dari Cohere, dan Llama 3 dari Meta untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan dan menentukan tindakan yang tepat. Hasilnya menunjukkan bahwa chatbot membuat peserta kurang mungkin mengidentifikasi kondisi kesehatan yang relevan dan lebih mungkin meremehkan keparahan kondisi yang mereka identifikasi.
Para ahli menyarankan untuk mengandalkan sumber informasi terpercaya untuk keputusan kesehatan dan menekankan bahwa sistem chatbot harus diuji di dunia nyata sebelum digunakan secara luas. Meskipun perusahaan teknologi besar seperti Apple, Amazon, dan Microsoft sedang mengembangkan alat AI untuk meningkatkan hasil kesehatan, baik profesional maupun pasien masih ragu apakah AI siap untuk aplikasi kesehatan berisiko tinggi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Oxford Internet Institute?A
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengevaluasi efektivitas chatbot dalam memberikan saran kesehatan dibandingkan dengan metode tradisional.Q
Mengapa penggunaan chatbot untuk diagnosis kesehatan dianggap berisiko?A
Penggunaan chatbot dianggap berisiko karena pengguna sering kali tidak memberikan informasi yang cukup dan sulit untuk memahami rekomendasi yang diberikan.Q
Apa yang ditemukan dalam studi tentang interaksi pengguna dengan chatbot?A
Studi menemukan bahwa interaksi dengan chatbot tidak membuat pengguna lebih baik dalam mengidentifikasi kondisi kesehatan dibandingkan dengan metode tradisional.Q
Siapa yang terlibat dalam pengembangan model AI yang digunakan dalam penelitian ini?A
Model AI yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ChatGPT, Command R+, dan Llama 3, yang dikembangkan oleh OpenAI, Cohere, dan Meta.Q
Apa rekomendasi yang diberikan oleh Adam Mahdi terkait penggunaan chatbot dalam keputusan kesehatan?A
Adam Mahdi merekomendasikan agar pengguna mengandalkan sumber informasi yang terpercaya untuk keputusan kesehatan dan menekankan perlunya pengujian sistem chatbot di dunia nyata.