Courtesy of InterestingEngineering

AS dan Rusia Mulai Dialog Perdamaian Meski Ukraina dan Sekutu Kecewa

19 Feb 2025, 00.38 WIB

71 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pentingnya dialog antara AS dan Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina.
Keterlibatan Ukraina dan sekutunya sangat penting dalam negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang adil.
Perdamaian di Ukraina memerlukan jaminan keamanan yang kredibel dan pengertian bersama antara semua pihak yang terlibat.

Dalam perubahan besar kebijakan luar negeri AS, pejabat dari Amerika Serikat dan Rusia mengumumkan komitmen mereka untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung di Ukraina dan meningkatkan hubungan diplomatik serta ekonomi antara kedua negara. Pembicaraan ini melibatkan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang sepakat untuk memulai dialog dan membentuk tim untuk memfasilitasi pembicaraan damai mengenai Ukraina. Namun, Ukraina dan sekutunya merasa tidak senang karena mereka tidak diundang dalam pertemuan tersebut, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa mereka tidak akan menerima kesepakatan yang dihasilkan tanpa keterlibatan mereka.

Kekhawatiran juga muncul di kalangan sekutu Eropa mengenai negosiasi yang berlangsung tanpa mereka, dan Prancis mengadakan pertemuan darurat untuk membahas konflik ini. Sementara itu, Rubio menyatakan bahwa penyelesaian konflik memerlukan konsesi dari semua pihak, dan U.S. tidak akan menentukan apa yang harus dilakukan. Hubungan antara AS dan Rusia telah tegang dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah Rusia mencaplok Crimea dan menginvasi Ukraina. Meskipun pembicaraan ini menunjukkan adanya harapan untuk kolaborasi di masa depan, konflik militer masih berlanjut dengan laporan serangan drone dari Rusia yang menyebabkan cedera pada warga sipil.

--------------------

Analisis Kami: Dialog antara AS dan Rusia memang positif sebagai langkah awal, namun tanpa keterlibatan Ukraina secara langsung, sulit mencapai kesepakatan damai yang adil dan berkelanjutan. Ketiadaan Ukraina sebagai pihak utama dalam pembicaraan rawan menimbulkan ketidakpercayaan dan memperpanjang konflik yang sedang berlangsung.

--------------------

Analisis Ahli:

Emmanuel Macron: Peace in Ukraine requires an end to Russian aggression combined with credible security guarantees for Ukraine, highlighting the complexity of balancing peace and sovereignty.

Pete Hegseth: Ukraine's NATO aspirations seem unrealistic now, suggesting a pragmatic approach to territorial disputes and future security arrangements.

--------------------

What's Next: Dialog ini mungkin akan membuka peluang negosiasi damai yang lebih intensif meskipun risiko kesepakatan yang mengabaikan Ukraina tetap ada, sehingga konflik dan ketidakpastian kemungkinan masih berlanjut dalam waktu dekat.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/us-russia-talks-ending-ukraine-war

Pertanyaan Terkait

Apa yang diumumkan oleh pejabat AS dan Rusia terkait perang di Ukraina?

Pejabat AS dan Rusia mengumumkan komitmen untuk mengakhiri perang di Ukraina dan meningkatkan hubungan diplomatik serta ekonomi.

Siapa yang terlibat dalam pembicaraan tersebut?

Pembicaraan tersebut melibatkan Marco Rubio dari AS dan Sergey Lavrov dari Rusia.

Apa reaksi Presiden Ukraina terhadap pembicaraan yang berlangsung tanpa keterlibatannya?

Presiden Zelenskyy menyatakan ketidakpuasan dan menolak menerima kesepakatan yang dihasilkan dari pembicaraan tanpa Ukraina.

Apa yang diharapkan oleh Emmanuel Macron terkait perdamaian di Ukraina?

Emmanuel Macron berharap untuk mencapai perdamaian yang kuat dan berkelanjutan dengan jaminan keamanan yang kredibel untuk Ukraina.

Bagaimana hubungan antara AS dan Rusia berkembang setelah pembicaraan ini?

Hubungan antara AS dan Rusia menunjukkan tanda-tanda pergeseran setelah bertahun-tahun isolasi, dengan harapan untuk kolaborasi geopolitik yang lebih baik.