Courtesy of YahooFinance
Pasar Saham Asia Tertekan, Ancaman Tarif AS dan Ketegangan Global Meningkat
19 Feb 2025, 05.54 WIB
59 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Ketidakpastian geopolitik dan ancaman perang dagang mempengaruhi pasar saham Asia.
- Donald Trump mengancam untuk memberlakukan tarif tinggi yang dapat berdampak pada ekonomi global.
- OPEC+ mempertimbangkan untuk menunda peningkatan pasokan minyak, yang dapat mempengaruhi harga energi.
Pasar saham Asia diperkirakan akan mengalami penurunan awal karena ketidakpastian geopolitik dan ancaman perang dagang global yang lebih luas. Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan mengenakan tarif sekitar 25% pada impor mobil, semikonduktor, dan obat-obatan, yang dapat diumumkan pada 2 April. Meskipun ada kenaikan kecil di pasar saham AS, seperti S&P 500 yang naik 0,2%, banyak investor tetap khawatir tentang situasi ini. Di sisi lain, ada harapan positif di Asia setelah pertemuan antara Presiden Xi Jinping dan para pemimpin teknologi, yang menunjukkan kemungkinan dukungan lebih besar untuk sektor swasta.
Di pasar lain, harga minyak naik setelah OPEC+ mempertimbangkan untuk menunda peningkatan pasokan, dan harga emas juga meningkat mendekati rekor tertinggi. Beberapa perusahaan besar seperti Southwest Airlines dan Conagra Brands mengalami perubahan signifikan, termasuk pemotongan pekerjaan dan penurunan proyeksi pendapatan. Dalam minggu ini, beberapa acara penting akan berlangsung, termasuk keputusan suku bunga di Selandia Baru dan laporan dari Federal Reserve AS.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan tarif tinggi AS berpotensi memperlambat rantai pasok global dan meresahkan pasar modal, khususnya saham teknologi dan manufaktur. Sementara itu, respons China dan kebijakan moneter di Jepang akan menjadi faktor penentu penting dalam menstabilkan sentimen investor di Asia.
--------------------
Analisis Ahli:
Matt Maley: Jika S&P 500 tidak mampu menembus rekor tertinggi secara signifikan, ini menunjukkan pasar masih dalam fase konsolidasi dan belum siap untuk tren bullish kuat.
Mary Daly: Kebijakan moneter harus tetap ketat sampai inflasi menurun secara signifikan, yang diperkirakan akan terjadi secara bertahap dalam beberapa waktu ke depan.
Hiroshi Nakaso: Bank of Japan akan menaikkan suku bunga menuju 1%, dengan kemungkinan penyesuaian lebih lanjut sesuai kondisi ekonomi.
--------------------
What's Next: Tarif impor yang tinggi kemungkinan akan memicu ketegangan perdagangan yang lebih intens, menyebabkan volatilitas pasar global meningkat dan menekan pertumbuhan ekonomi di beberapa sektor utama.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/asia-traders-cautious-trump-floats-225452223.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/asia-traders-cautious-trump-floats-225452223.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan saham Asia diperkirakan mengalami kerugian?A
Saham Asia diperkirakan mengalami kerugian karena ancaman perang dagang yang lebih luas dan ketidakpastian geopolitik.Q
Siapa yang mengancam untuk memberlakukan tarif tinggi pada impor?A
Donald Trump mengancam untuk memberlakukan tarif tinggi pada impor otomotif, semikonduktor, dan farmasi.Q
Apa yang dibahas dalam pertemuan antara pejabat AS dan Rusia?A
Pejabat AS dan Rusia membahas kemungkinan kerja sama lebih lanjut terkait perang di Ukraina.Q
Apa yang terjadi dengan harga minyak baru-baru ini?A
Harga minyak baru-baru ini mengalami pemulihan setelah OPEC+ mempertimbangkan untuk menunda peningkatan pasokan.Q
Apa yang direncanakan oleh Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga?A
Federal Reserve berencana untuk mempertahankan kebijakan suku bunga yang ketat sampai ada kemajuan lebih lanjut dalam pengendalian inflasi.