Courtesy of YahooFinance
Walmart Melaporkan Penjualan Kuat tapi Hadapi Tantangan Tarif dan Inflasi
20 Feb 2025, 19.02 WIB
92 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Walmart menghadapi tantangan baru meskipun mencatatkan penjualan dan laba yang kuat.
- Perilaku konsumen berubah dengan fokus pada kebutuhan dasar dan pengeluaran yang lebih hati-hati.
- Proyeksi laba dan penjualan Walmart untuk tahun mendatang lebih rendah dari harapan analis.
Walmart, sebagai pengecer terbesar di Amerika Serikat, melaporkan penjualan dan keuntungan yang kuat, tetapi menghadapi tantangan baru untuk tahun 2025. Mereka memperkirakan pendapatan per saham akan lebih rendah dari yang diperkirakan analis, dan penjualan juga tidak sesuai harapan. Hal ini mungkin disebabkan oleh konsumen yang lebih berhati-hati dalam berbelanja karena harga barang yang meningkat dan tarif yang diberlakukan oleh pemerintah. Saham Walmart turun 7% setelah pengumuman ini.
Meskipun penjualan Walmart meningkat 4,1% menjadi Rp 2.97 quadriliun ($180,55 miliar) , mereka memperkirakan pendapatan per saham untuk kuartal pertama tahun fiskal akan jauh di bawah ekspektasi analis. Walmart juga mengharapkan pertumbuhan penjualan antara 3% hingga 4% untuk tahun ini, tetapi itu masih lebih rendah dari yang diprediksi oleh analis. Dengan banyak konsumen yang lebih fokus pada kebutuhan dasar dan mengurangi pengeluaran untuk barang-barang besar, dampak dari penurunan belanja ini bisa dirasakan lebih luas di seluruh ekonomi AS.
--------------------
Analisis Kami: Walmart menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi tekanan ekonomi saat ini, namun prospek yang lebih suram mengindikasikan bahwa keputusan tarif dan kondisi makroekonomi dapat menghambat momentum perusahaan. Dalam jangka panjang, Walmart harus berinovasi dalam strategi harga dan diversifikasi produk agar tetap relevan dan menarik bagi konsumen yang semakin sensitif harga.
--------------------
Analisis Ahli:
Nouriel Roubini: Tarif yang diterapkan oleh pemerintah akan memperburuk inflasi dan membatasi daya beli konsumen, yang akan berdampak buruk pada ritel besar seperti Walmart.
--------------------
What's Next: Dengan tekanan tarif yang berkelanjutan dan menurunnya daya belanja konsumen, Walmart kemungkinan akan menghadapi pertumbuhan yang lebih lambat dan perlu menyesuaikan strategi harga serta penawaran produknya untuk mempertahankan pangsa pasar.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/walmart-profits-sales-rolled-2024-120255165.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/walmart-profits-sales-rolled-2024-120255165.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilaporkan Walmart mengenai penjualan dan laba mereka?A
Walmart melaporkan penjualan dan laba yang kuat, tetapi menghadapi tantangan baru.Q
Mengapa proyeksi Walmart untuk tahun 2025 lebih rendah dari yang diharapkan?A
Proyeksi Walmart untuk tahun 2025 lebih rendah karena tantangan yang meningkat dan penurunan pengeluaran konsumen.Q
Apa dampak dari tarif yang diterapkan oleh Donald Trump terhadap Walmart?A
Tarif yang diterapkan oleh Donald Trump dapat mengancam model harga rendah yang menjadi inti kesuksesan Walmart.Q
Bagaimana perilaku konsumen berubah dalam menghadapi inflasi?A
Konsumen kini lebih fokus pada kebutuhan dasar dan lebih berhati-hati dalam melakukan pembelian besar.Q
Apa yang diharapkan Walmart untuk kuartal pertama fiskal mendatang?A
Walmart mengharapkan laba per saham antara 57 hingga 58 sen untuk kuartal pertama fiskal mendatang.Artikel Serupa
Finansial
4 bulan lalu
245 dibaca
Mengapa Saham Walmart Naik Meski Ekspektasi Pendapatan Turun Karena Tarif
Bisnis
4 bulan lalu
39 dibaca
Ketidakpastian Tarif Trump Bikin Walmart Batalkan Panduan Pendapatan Kuartal Pertama
Bisnis
4 bulan lalu
123 dibaca
Walmart Optimis Hadapi Perang Dagang dan Tekanan Tarif Tinggi
Finansial
5 bulan lalu
71 dibaca
Dampak Tarif Trump: Walmart Tertekan dan Konsumen Kehilangan Daya Beli
Bisnis
5 bulan lalu
105 dibaca
Tarif Dagang dan Penurunan Kepercayaan Konsumen Membayangi Penjualan Pengecer AS 2025
Bisnis
5 bulan lalu
196 dibaca
Bagaimana Walmart Bertransformasi Jadi Raksasa Ritel Modern Hadapi Amazon
Finansial
5 bulan lalu
149 dibaca