Courtesy of YahooFinance
Walmart Turun Tajam karena Proyeksi Lemah Namun Analis Tetap Optimis
21 Feb 2025, 20.19 WIB
278 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Walmart mengalami penurunan harga saham akibat proyeksi pendapatan yang lebih rendah dari ekspektasi.
- Analis tetap optimis terhadap masa depan Walmart meskipun ada tantangan ekonomi.
- Strategi Walmart dalam menghadapi tarif dan fokus pada merek pribadi diharapkan dapat menjaga harga tetap rendah.
Investor Walmart (WMT) terkejut setelah perusahaan mengumumkan proyeksi laba yang lebih rendah untuk tahun 2025, menyebabkan sahamnya turun 6,23%, hari terburuk dalam lebih dari setahun. Meskipun sebelumnya saham Walmart terus naik dan mengalahkan perkiraan laba, sekarang ada kekhawatiran tentang tarif dan pengeluaran konsumen yang mempengaruhi proyeksi laba. Walmart memperkirakan laba per saham antara Rp 4.11 juta ($2,50) hingga Rp 4.28 juta ($2,60) , sementara analis mengharapkan Rp 4.54 juta ($2,76) .
Meskipun penurunan ini, banyak analis tetap optimis dan mempertahankan peringkat beli untuk saham Walmart. Mereka percaya bahwa Walmart masih memiliki posisi yang kuat di pasar dan dapat terus tumbuh, terutama melalui bisnis baru seperti iklan dan layanan pengiriman. Beberapa analis bahkan berpendapat bahwa proyeksi laba Walmart mungkin terlalu konservatif dan bahwa perusahaan ini akan tetap berhasil meskipun ada tantangan ekonomi.
--------------------
Analisis Kami: Meskipun proyeksi laba Walmart di 2025 lebih rendah dari ekspektasi pasar, ini sebenarnya cerminan dari pendekatan realistis perusahaan terhadap ketidakpastian ekonomi global. Dengan diversifikasi bisnis dan kemampuan adaptasi yang kuat, Walmart tetap menjadi pemain dominan dalam ritel dan berpeluang mempertahankan pertumbuhan jangka panjang meski menghadapi tantangan eksternal.
--------------------
Analisis Ahli:
Oliver Chen: Walmart konsisten dan berada dalam posisi baik untuk melampaui target karena konsumen juga tetap konsisten.
Brian Sozzi: Cerita Walmart tetap utuh dengan kemajuan yang signifikan di area non-tradisional seperti iklan dan layanan pemenuhan.
--------------------
What's Next: Walmart kemungkinan akan terus mengatasi tekanan ekonomi dan tarif dengan strategi efisiensi dan berfokus pada bisnis digital sehingga mampu melampaui panduan konservatif untuk tahun-tahun mendatang.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/walmart-stock-gets-pummeled--heres-what-wall-street-is-chatting-about-in-the-aftermath-131916143.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/walmart-stock-gets-pummeled--heres-what-wall-street-is-chatting-about-in-the-aftermath-131916143.html