Courtesy of YahooFinance
BOJ Kurangi Intervensi, Hasil Obligasi Jepang Naik Perlahan-Lahan
21 Feb 2025, 13.52 WIB
152 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Bank of Japan menunjukkan pendekatan baru dalam mengelola pasar obligasi.
- Kenaikan suku bunga jangka panjang dipicu oleh data ekonomi yang lebih baik dan ekspektasi pasar.
- Pemerintah Jepang tampaknya tidak khawatir selama suku bunga tetap di bawah 2%.
Investor di pasar obligasi pemerintah Jepang mulai merasakan perubahan karena Bank of Japan (BOJ) tidak lagi melakukan intervensi besar-besaran. Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, mengatakan bahwa mereka akan membiarkan kekuatan pasar menentukan suku bunga jangka panjang, meskipun ada kenaikan suku bunga obligasi. Meskipun ada kemungkinan BOJ akan membeli lebih banyak obligasi jika terjadi lonjakan yang "tidak normal," mereka tetap berkomitmen untuk mengurangi dukungan moneter yang besar.
Sejak Oktober tahun lalu, suku bunga obligasi Jepang terus meningkat, terutama karena kenaikan suku bunga di AS dan data ekonomi domestik yang lebih baik dari perkiraan. Meskipun suku bunga 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 15 tahun, beberapa analis memperkirakan bahwa suku bunga tersebut bisa naik lebih tinggi lagi. BOJ berencana untuk mengurangi pembelian obligasi secara bertahap, dan keputusan penting akan diambil pada bulan Juni mendatang untuk menentukan langkah selanjutnya.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan BOJ yang mulai menarik diri dari intervensi besar di pasar obligasi merupakan langkah berani yang mencerminkan kepercayaan pada perbaikan ekonomi Jepang, namun risiko volatilitas pasar tetap mengintai jika tekanan bunga naik secara tiba-tiba. Proses tapering yang lambat dan hati-hati ini penting untuk menghindari tekanan pasar yang berlebihan, sekaligus mempersiapkan pasar beradaptasi dengan realitas baru pasca stimulus besar.
--------------------
Analisis Ahli:
Kazuo Ueda: Mengulangi komitmen BOJ untuk membiarkan pasar menentukan hasil obligasi dan menegaskan batas tinggi intervensi pembelian obligasi darurat.
Sayuri Shirai: BOJ akan fokus mengurangi kepemilikan obligasi resminya dan tidak melakukan pembelian darurat meskipun hasil obligasi naik.
Hajime Takata: Kenaikan hasil obligasi adalah refleksi alami dari perbaikan ekonomi Jepang.
Naoya Hasegawa: Hasil obligasi 10 tahun mungkin naik ke 1,5% di akhir Maret karena pasar belum melihat puncak kenaikan yields.
Takahide Kiuchi: Ancaman tarif otomotif dari AS bisa menurunkan yields dengan meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi Jepang.
--------------------
What's Next: Hasil obligasi pemerintah jangka panjang Jepang kemungkinan akan terus naik secara moderat, dan BOJ akan tetap berhati-hati dalam mempercepat tapering untuk menjaga stabilitas pasar serta mengelola pengaruh terhadap kebijakan suku bunga jangka pendek.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/analysis-boj-isnt-fretting-much-065214121.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/analysis-boj-isnt-fretting-much-065214121.html