Courtesy of YahooFinance
JP Morgan Prediksi Defisit Tembaga Melonjak Karena Tarif Impor AS Tahun 2025
03 Mar 2025, 19.47 WIB
179 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Defisit tembaga global diperkirakan akan meningkat, mempengaruhi harga dan pasar.
- Keputusan politik dapat berdampak signifikan pada pasar komoditas seperti tembaga.
- Permintaan dari Cina tetap menjadi faktor kunci dalam proyeksi pasar tembaga global.
JP Morgan memperkirakan bahwa defisit global untuk tembaga olahan akan meningkat menjadi 160.000 ton metrik pada tahun 2026 dan memprediksi harga tembaga akan rata-rata sekitar Rp 180.90 ribu ($11.000) per ton metrik tahun depan. Setelah keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menyelidiki kemungkinan tarif baru pada impor tembaga, JP Morgan mengharapkan tarif setidaknya 10% akan diterapkan pada akhir kuartal ketiga, dengan risiko tarif yang lebih tinggi mencapai 25%. Mereka juga mencatat bahwa ada kemungkinan penumpukan inventaris tembaga di AS sebelum tarif diterapkan, yang dapat menyebabkan kekurangan tembaga di bagian dunia lainnya.
Selain itu, JP Morgan memperkirakan pertumbuhan permintaan tembaga di China akan melambat dari 4% tahun lalu menjadi 2,5% tahun ini, yang menjadi risiko terbesar bagi proyeksi pasar tembaga. Meskipun demikian, mereka memprediksi hanya ada perlambatan kecil dalam pertumbuhan permintaan tembaga global dari 3,2% pada tahun 2024 menjadi 2,9% pada tahun 2025. Sementara itu, harga tembaga di London naik didorong oleh melemahnya dolar dan peningkatan aktivitas manufaktur di China.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan tarif dari AS bisa menjadi bumerang dalam jangka panjang karena mengacaukan rantai pasokan global tembaga dan mendorong harga lebih tinggi yang pada akhirnya akan membebani konsumen dan industri. Namun, ini juga membuka peluang besar bagi negara produsen tembaga lain untuk mengisi kekosongan pasokan global.
--------------------
Analisis Ahli:
Rahul Paswan: Menganalisis bahwa kebijakan tarif AS akan menciptakan ketidakseimbangan pasar dan memicu kenaikan harga tembaga di paruh kedua 2025.
Kevin Liffey: Mengedit berita tersebut dengan menekankan potensi risiko dan pentingnya pengaruh permintaan China terhadap pasar tembaga global.
--------------------
What's Next: Tarif impor tembaga yang diterapkan oleh AS kemungkinan akan mendorong harga tembaga global naik, sementara defisit pasokan tembaga global terus membesar hingga 2026.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/jp-morgan-sees-copper-prices-124713112.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/jp-morgan-sees-copper-prices-124713112.html