Stanford menemukan cara untuk membuat batu menyerap karbon 1.000 kali lebih cepat daripada alam.
Courtesy of InterestingEngineering

Stanford menemukan cara untuk membuat batu menyerap karbon 1.000 kali lebih cepat daripada alam.

03 Mar 2025, 20.25 WIB
107 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Stanford University berhasil mengembangkan metode baru untuk menyerap karbon dioksida menggunakan mineral.
  • Proses ini dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertanian berkelanjutan.
  • Terdapat cadangan besar mineral seperti olivin dan serpentin yang dapat digunakan untuk mengatasi emisi karbon dioksida.
Para ilmuwan di Universitas Stanford telah menemukan cara baru untuk menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara dengan menggunakan mineral yang terdapat dalam batuan. Mereka mengembangkan proses yang sederhana di dalam kiln atau furnace, di mana dua mineral dipanaskan untuk menghasilkan mineral baru yang lebih reaktif. Proses ini jauh lebih cepat daripada cara alami yang biasanya memakan waktu berbulan-bulan. Dalam waktu dua jam, mineral yang telah diproses dapat mengubah CO2 dan air menjadi mineral karbonat baru yang menyimpan karbon.
Penelitian ini juga memiliki potensi untuk digunakan dalam pertanian. Mineral yang dihasilkan dapat meningkatkan kualitas tanah dan membantu tanaman tumbuh lebih baik, sehingga petani mungkin tertarik untuk membelinya. Selain itu, proses ini dapat memanfaatkan limbah dari penambangan yang sudah ada, sehingga bisa menjadi solusi yang ramah lingkungan untuk mengurangi CO2 di atmosfer. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Sumber: https://interestingengineering.com/science/rocks-absorb-carbon-faster

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan oleh para ilmuwan di Stanford University?
A
Para ilmuwan di Stanford University mengembangkan metode untuk mengubah mineral menjadi bahan yang dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
Q
Mengapa mineral tidak dapat menyerap karbon dioksida dengan cepat?
A
Mineral tidak dapat menyerap karbon dioksida dengan cepat karena reaksi alami mereka terlalu lambat untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca manusia.
Q
Apa yang dihasilkan dari proses pemanasan mineral yang dilakukan oleh peneliti?
A
Proses pemanasan mineral menghasilkan dua mineral alkali yang reaktif, yang dapat bereaksi dengan karbon dioksida.
Q
Bagaimana proses karbonasi yang dilakukan oleh para peneliti?
A
Proses karbonasi yang dilakukan oleh para peneliti berlangsung ribuan kali lebih cepat daripada pelapukan alami, memungkinkan penangkapan karbon dioksida dalam waktu singkat.
Q
Apa manfaat tambahan dari mineral yang diolah untuk pertanian?
A
Mineral yang diolah dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi kebutuhan untuk liming, memberikan manfaat tambahan bagi pertanian.

Artikel Serupa

Solusi Mudah Atasi Penumpukan Garam, Bikin Sistem Tangkap Karbon Lebih Tahan LamaInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
48 dibaca

Solusi Mudah Atasi Penumpukan Garam, Bikin Sistem Tangkap Karbon Lebih Tahan Lama

Mengubah Polusi Karbon Jadi Bahan Bangunan Ramah Lingkungan di MichiganInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
119 dibaca

Mengubah Polusi Karbon Jadi Bahan Bangunan Ramah Lingkungan di Michigan

Mikroba Ajaib Pengambil Logam dan Penangkap Karbon untuk Masa Depan BersihInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
122 dibaca

Mikroba Ajaib Pengambil Logam dan Penangkap Karbon untuk Masa Depan Bersih

Tanah Liat Saponite: Solusi Murah dan Efektif Tangkap CO₂ dari UdaraInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
49 dibaca

Tanah Liat Saponite: Solusi Murah dan Efektif Tangkap CO₂ dari Udara

Baterai Lithium–CO2 Baru: Energi Bersih dan Penangkap Polusi dalam Satu TeknologiInterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
64 dibaca

Baterai Lithium–CO2 Baru: Energi Bersih dan Penangkap Polusi dalam Satu Teknologi

Terobosan Baru: Mengurangi Emisi Semen Hingga 80% dengan Limbah Baja dan MetanaInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
90 dibaca

Terobosan Baru: Mengurangi Emisi Semen Hingga 80% dengan Limbah Baja dan Metana

China: Metode baru menghasilkan 98% oksigen dari CO2, dapat membuka jalan untuk misi Mars di masa depan.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
92 dibaca

China: Metode baru menghasilkan 98% oksigen dari CO2, dapat membuka jalan untuk misi Mars di masa depan.