Courtesy of TechCrunch

Jurnalis AS Tolak Perintah Inggris Soal Artikel Serangan Siber HCRG

07 Mar 2025, 04.00 WIB

49 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

DataBreaches.net menolak untuk mematuhi injunction dari pengadilan Inggris, menegaskan kebebasan pers.
Serangan ransomware terhadap HCRG menunjukkan risiko yang dihadapi oleh organisasi kesehatan terkait keamanan data.
Injunction yang dikeluarkan dapat memiliki implikasi besar bagi jurnalisme siber dan kebebasan informasi di Inggris.

Seorang jurnalis keamanan siber independen yang berbasis di AS menolak untuk mematuhi perintah pengadilan Inggris yang meminta agar dua artikel tentang serangan siber pada perusahaan kesehatan swasta di Inggris, HCRG, dihapus. HCRG, yang sebelumnya dikenal sebagai Virgin Care, mengalami serangan ransomware yang mengakibatkan pencurian data penting. Firma hukum Pinsent Masons mengajukan perintah tersebut untuk melindungi data yang dicuri, tetapi jurnalis tersebut, yang menggunakan nama samaran Dissent Doe, berpendapat bahwa mereka tidak terikat oleh hukum Inggris dan bahwa laporan mereka sah berdasarkan Amandemen Pertama di AS.

Dissent juga mencatat bahwa perintah pengadilan tidak secara langsung menyebutkan DataBreaches.net, situs yang mereka kelola. Mereka menolak untuk menghapus artikel tersebut karena khawatir bahwa perintah ini dapat mengarah pada sensor terhadap jurnalis di Inggris dan tempat lain. Dissent menekankan pentingnya transparansi dalam kasus ini agar publik mengetahui dampak serius dari pelanggaran data yang terjadi.

--------------------

Analisis Kami: Penolakan DataBreaches.net untuk mematuhi perintah pengadilan Inggris menandai pertempuran penting antara kebebasan pers dan perlindungan data perusahaan di era digital global. Jika tidak ditangani dengan bijaksana, tindakan hukum semacam ini berpotensi menghambat transparansi dan kebebasan informasi yang krusial untuk keamanan siber dan akuntabilitas.

--------------------

Analisis Ahli:

--------------------

What's Next: Kasus ini dapat memicu lebih banyak perdebatan internasional tentang yurisdiksi hukum terkait pelaporan siber dan bisa mendorong munculnya undang-undang atau aturan baru yang mencoba mengatur konten daring lintas negara dengan risiko peningkatan sensor terhadap jurnalisme investigasi siber.

Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/03/06/hacked-health-firm-hcrg-demanded-journalist-take-down-data-breach-reporting-citing-uk-court-order/

Pertanyaan Terkait

Apa yang diminta oleh firma hukum Pinsent Masons kepada DataBreaches.net?

Firma hukum Pinsent Masons meminta DataBreaches.net untuk menghapus dua artikel yang merujuk pada serangan ransomware terhadap HCRG.

Mengapa DataBreaches.net menolak untuk menghapus artikel yang diminta?

DataBreaches.net menolak untuk menghapus artikel tersebut dengan alasan bahwa mereka tidak berada di bawah yurisdiksi hukum Inggris dan bahwa laporan mereka sah berdasarkan Amandemen Pertama di AS.

Apa yang terjadi setelah HCRG mengalami serangan ransomware?

Setelah HCRG mengalami serangan ransomware, mereka mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut dan mengambil tindakan hukum untuk mencegah publikasi data yang dicuri.

Siapa yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ransomware tersebut?

Kelompok Medusa mengklaim bertanggung jawab atas serangan ransomware tersebut dan mengancam akan mempublikasikan data pribadi jika tebusan tidak dibayar.

Apa dampak dari injunction yang dikeluarkan oleh pengadilan Inggris?

Injunction yang dikeluarkan oleh pengadilan Inggris dapat membuka jalan untuk sensor yang lebih luas terhadap jurnalis yang melaporkan tentang data yang dicuri dari entitas Inggris.