Courtesy of Wired

Ancaman Siber dan Keamanan Nasional: Reorganisasi, AI, dan Penindakan Global

08 Mar 2025, 18.30 WIB

122 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Departemen Pertahanan AS sedang melakukan reorganisasi besar-besaran yang dapat mempengaruhi keamanan nasional.
Penipuan dan aktivitas cybercrime semakin meningkat, dengan kelompok-kelompok yang menyamar untuk melakukan pemerasan.
Regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk mengatasi pasar gelap dan aktivitas penipuan yang berkembang pesat.

Pemerintahan Donald Trump sedang melakukan reorganisasi besar-besaran di pemerintah federal AS. Salah satu langkahnya adalah mengurangi hingga tiga perempat dari tenaga kerja di Departemen Pertahanan yang bertugas menghentikan penyebaran senjata kimia, biologis, dan nuklir. Selain itu, Angkatan Darat AS menggunakan alat AI bernama "CamoGPT" untuk meninjau kebijakan keberagaman dan inklusi sesuai perintah dari pemerintahan Trump.

Di sisi lain, organisasi hak sipil di AS mendesak direktur intelijen nasional untuk mengungkapkan rincian tentang bagian dari Undang-Undang Pengawasan Intelijen Asing yang dikenal sebagai Section 702, yang sering kali juga menangkap komunikasi warga AS. Sementara itu, Departemen Kehakiman AS telah menuntut 10 hacker dan dua pejabat pemerintah China terkait kejahatan digital yang berlangsung selama lebih dari satu dekade.

Dalam berita keamanan siber, dua orang ditangkap karena mencuri hampir 1.000 tiket konser, termasuk untuk tur Taylor Swift, dan menjualnya dengan keuntungan lebih dari Rp 9.87 juta ($600.000) . Selain itu, layanan pembayaran yang terkait dengan pasar online ilegal terbesar, Huione Guarantee, kehilangan lisensi perbankannya karena tidak mematuhi regulasi. Terakhir, penegak hukum AS bekerja sama dengan Jerman dan Finlandia untuk menutup bursa cryptocurrency Rusia bernama Garantex, yang diduga terlibat dalam pencucian uang dan transaksi kriminal lainnya.

--------------------

Analisis Kami: Pengurangan signifikan staf yang fokus pada pencegahan proliferasi senjata adalah langkah berisiko yang dapat menarik konsekuensi serius terhadap keamanan global dan nasional. Sementara itu, penggunaan AI untuk meninjau kebijakan internal militer menunjukkan tren meningkatnya adopsi teknologi dalam pengelolaan organisasi yang rawan memiliki implikasi etis dan operasional.

--------------------

Analisis Ahli:

Tom Robinson: Huione Guarantee merupakan fasilitator besar dalam penipuan global, sehingga setiap tindakan regulasi sangat diperlukan untuk membatasi aktivitas kriminal tersebut.

--------------------

What's Next: Tekanan regulasi dan operasi penegakan hukum internasional akan terus meningkat terhadap jaringan kejahatan siber dan pasar abu-abu, memicu adaptasi taktik kejahatan yang lebih canggih dan penggunaan teknologi AI sebagai alat pertahanan maupun serangan.

Referensi:
[1] https://wired.com/story/stubhub-backdoor-stolen-taylor-swift-tickets/

Pertanyaan Terkait

Apa yang sedang dipertimbangkan oleh Departemen Pertahanan AS?

Departemen Pertahanan AS sedang mempertimbangkan pemotongan hingga tiga perempat dari tenaga kerja yang berfokus pada pencegahan proliferasi senjata kimia, biologis, dan nuklir.

Apa tujuan dari alat AI CamoGPT yang digunakan oleh Angkatan Darat?

CamoGPT digunakan untuk meninjau kebijakan keberagaman, kesetaraan, inklusi, dan aksesibilitas di Angkatan Darat.

Apa yang terjadi dengan Huione Guarantee baru-baru ini?

Huione Guarantee kehilangan lisensi perbankan mereka karena tidak mematuhi regulasi yang ada dan terlibat dalam aktivitas penipuan.

Apa yang dilakukan Garantex dan mengapa mereka menjadi target penegakan hukum?

Garantex adalah bursa cryptocurrency yang telah digunakan untuk pencucian uang dan baru-baru ini menjadi target operasi penegakan hukum yang membekukan dana mereka.

Siapa BianLian dan apa yang mereka lakukan?

BianLian adalah kelompok ransomware yang menargetkan infrastruktur kritis dan penipu sedang menyamar sebagai mereka untuk melakukan pemerasan.