Courtesy of Wired
Ancaman Siber Global: Dari Penipuan Online Hingga Peretasan Pemerintah
01 Mar 2025, 18.30 WIB
119 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Starlink berperan penting dalam menjaga konektivitas di daerah yang terkena dampak scam.
- Pencurian cryptocurrency semakin meningkat, dengan kelompok peretas yang terorganisir melakukan serangan besar-besaran.
- Peretasan dan spyware menjadi ancaman serius bagi individu dan organisasi, termasuk tokoh publik dan aktivis.
Di Asia Tenggara, banyak penipuan yang menargetkan korban di seluruh dunia, dan layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk membantu menjaga beberapa lokasi penipuan di Myanmar tetap online. Selain itu, ada laporan tentang penipuan pekerjaan yang menggunakan Telegram untuk merekrut pekerja di Bangladesh sebelum para penipu menghilang. Dalam berita lain, seorang eksekutif teknologi Rusia, Vladislav Klyushin, terlibat dalam pertukaran tahanan antara AS dan Rusia setelah dihukum karena perdagangan orang dalam.
Baca juga: Serangan Siber dan Pembatasan Internet di Tengah Ketegangan Iran-Israel dan Ancaman Global
Sementara itu, FBI mengungkap bahwa kelompok peretas yang mencuri Rp 23.02 triliun ($1,4 miliar) dari bursa cryptocurrency ByBit adalah kelompok yang didukung oleh pemerintah Korea Utara. Mereka meminta industri cryptocurrency untuk tidak mencuci uang hasil curian tersebut. Di sisi lain, seorang karyawan Disney secara tidak sengaja mengunduh malware yang menyebabkan kebocoran data internal perusahaan. Selain itu, seorang imam Italia yang dekat dengan Paus melaporkan bahwa ponselnya telah diretas dengan spyware canggih, menimbulkan kekhawatiran tentang siapa yang mungkin melakukan peretasan tersebut.
--------------------
Analisis Kami: Keterlibatan layanan teknologi seperti Starlink dalam operasi ilegal menunjukkan betapa teknologi canggih bisa disalahgunakan jika tidak ada kontrol ketat. Sementara itu, perubahan kebijakan AS yang meremehkan ancaman Rusia bisa melemahkan pertahanan siber negara, menimbulkan risiko serius bagi keamanan nasional dan sekutunya.
--------------------
Analisis Ahli:
Bruce Schneier: Perlu ada pendekatan keamanan multilapis dan kolaborasi global karena ancaman siber kini sudah melampaui sekedar peretasan, melainkan menjadi alat geopolitik yang berbahaya.
Mikko Hyppönen: Serangan siber modern sangat kompleks dan menyasar berbagai lapisan, dari individu sampai pemerintah; tanpa kesadaran dan tindakan proaktif, kerugian akibat dunia digital akan terus meningkat.
--------------------
What's Next: Kedepannya, tindakan penegakan hukum dan kerjasama internasional akan semakin intensif untuk mengatasi ancaman siber lintas negara, namun peningkatan teknologi serangan siber dan manipulasi digital juga akan berdampak pada keamanan global dan kerentanan individu maupun institusi.
Referensi:
[1] https://wired.com/story/trump-administration-deprioritizing-russia-cyber-threat/
[1] https://wired.com/story/trump-administration-deprioritizing-russia-cyber-threat/